Update Kecelakaan Transjogja
Sultan HB X Sebut Busline Sulit Diterapkan di Yogyakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut adanya kemungkinan sulitnya menerapkan jalur khusus berupa busway atau busline untuk bus Trans Jogja.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut adanya kemungkinan sulitnya menerapkan jalur khusus berupa busway atau busline untuk bus Trans Jogja.
Hal ini karena kapasitas jalan di DIY sempit dan padat kendaraan.
"Saya engga tahu ya (soal busline) jalan di Yogya yang sempit itu. Itu nanti seperti Jakarta khan, saya kira agak susah karena semakin sempit. Belum lagi ada becak, andong, sepeda motor dan nanti bagaimana, " kata Sultan HB X di Kepatihan, Selasa (3/12/2019).
Menurut Sultan HB X sebenarnya verifikasi dan evaluasi pada SDM yang dimiliki oleh bus Trans Jogja sangat penting.
• ORI DIY Duga Head-time dan Waktu Istirahat Pendek Sebabkan Sopir Trans Jogja Ngebut
Termasuk, bagaimana agar pramudi bus tersebut mematuhi lalu lintas dan tidak melanggar lampu merah.
"Yang penting asal sopir engga grusa grusu jadinya ya nabrak-nabrak. Maka, itu perlu ada verifikasi. Lha ini pas lampu merah seharusnya berhenti tapi terus, ya ini kelengahan orang," papar Sultan.
Sultan mengatakan, hati-hati dan juga menguasai teknologi dengan sabar juga sangat penting.
Menurutnya, selama ini kecelakaan yang terjadi di dalam kota karena tidak hati-hati dan perilaku ngawur dalam berkendara.
"Banyak kecelakaan karena belum siap menguasai teknologi. Sabar pakai mesin belum bisa," ujarnya.
• DPRD DIY Usulkan Ada Jalur Prioritas untuk Bus Trans Jogja
Perlu diketahui, tahun 2020 Dinas Perhubungan (Dishub) DIY akan melaksanakan studi terkait jalur prioritas berupa bus line pada bus Trans Jogja tahun depan.
Ada lima titik jalur yang akan dibuat jalur prioritas agar bus ini aman dan semakin diminati masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dinas Perhubungan, Sumariyoto menjelaskan, pihaknya akan melakukan studi sampel di beberapa simpang yang memiliki antrean panjang.
Seperti di Condongcatur dan juga Gejayan.
Sumariyoto mengatakan, busline untuk Trans Jogja ini semacam jalur khusus sepeda di DKI Jakarta.
• Benarkah Polusi Udara Merusak Mata?