Kisah Desa Bahasa Borobudur Magelang Sukses Didatangi Ribuan Warga Lokal dan Mancanegara

Desa Bahasa Borobudur ada di pelosok desa di Parakan, Ngargogondo, Borobudur Magelang.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Rendika Ferri Kurniawan
Hani Sutrisno, pendiri Desa Bahasa Borobudur di Parakan, Ngargogondo, Borobudur, Kabupaten Magelang. 

Mengajar sendiri dilakukan dengan pendekatan fun learning, dimana pelajaran dibaca dan diingat dengan cara dinyanyikan. Cara belajar seperti itu diklaimnya lebih cepat dibandingkan cara belajar di tempat lain. Tak perlu bertahun-tahun. Cukup hitungan bulan saja.

"How to master english easy and fun. Bagaimana belajar itu harus dilakukan dengan mudah dan menyenangkan. Kita ajari cara yang tidak ada di sekolahan. Kita ciptakan sendiri, agar saat menguasai tidak sulit. Cara mengajar pun lain dibanding yang lain, sehingga mereka yang belajar di sini tidak perlu lama, cukup hitungan bulan saja," ujar Hani.

Selain belajar, para peserta juga diajak berwisata di Desa Bahasa Borobudur. Wisata yang ditawarkan mulai dari Candi Borobudur, Rafting, Kerajinan Gerabah, Kerajinan Batik.

Di Desa Bahasa sendiri juga ada wisata edukasi yang unik, seperti taman kelinci, Fun Game, Sound of Angklung, Sulap, Ikan Terapi, bahkan wahana swafoto dengan Presiden tersedia di sini.

"Paket belajar yang ditawarkan mulai dari enam hari, 10 hari, hingga satu bulan. Para peserta akan mendapatkan fasilitas sesuai paket. Ada homestay rasa hotel juga yang tersedia di Desa Bahasa," ujar suami dari Ani Faizah dan ayah dari tiga putra, Lady Hanifa (13), Kyosaki Shihab (12), dan Ghozali Al Ashari (7).

Masyarakat yang datang untuk belajar ke Desa Bahasa Borobudur sendiri sudah mencapai ribuan.

Ada yang datang dari dalam negeri, ada juga yang datang dari luar negeri. Seperti Abdul Azis (20), pelajar universitas di Arab Saudi itu sudah tinggal selama sebulan, ia pun ingin meneruskan belajar lagi di Desa Bahasa Borobudur.

"Saya tahu desa bahasa ini dari teman, saya dikasih tahu kalau ada Desa Bahasa Borobudur. Saya pun mengurus visa dan belajar di sini. Selama belajar, kesan saya, menyenangkan. Belajar bahasa inggris di sini mudah dipahami," kata guru komputer tersebut.

Ada juga yang datang dari Karanganyar, Jawa Tengah. Seperti Rizal Assidiq (21), yang telah tinggal dan belajar selama satu bulan di Desa Bahasa. Ia mengatakan, belajar di Desa Bahasa mudah dimengerti dan menyenangkan.

"Enak belajar di sini tidak sepaneng dan mudah dimengerti. Menyenangkan. Ini minggu ketiga saya, dan sudah berwisata ke Borobudur juga," kata Rizal.( Tribunjogja.com | Rendika Ferri )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved