Pendidikan
Mahasiswa UNY Ciptakan Sepatu Berbahan Limbah Kulit
Mereka merancang sepatu dari kulit limbah yang dipadukan motif hewan langka dengan menerapkan teknik ecoprint.
TRIBUNJOGJA.COM - Sampai saat ini, sepatu menjadi produk yang sangat digemari masyarakat Indonesia khususnya di kalangan remaja.
Oleh karenanya, banyak perusahaan sepatu yang bersaing menciptakan produk yang bermutu dan menarik konsumen.
Namun seringkali, banyak perusahaan yang kurang memanfaatkan limbah kulit sisa tersebut, sehingga terkadang terbuang sia-sia.
Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa UNY yang terdiri dari Nugroho Aji Wibowo, Muhammad Irfan Nurazzaq, Wulan Agustina prodi Pendidikan Kriya dan Ratna Yunita prodi Pendidikan Akuntansi memanfaatkan limbah kulit ekspor untuk produk sepatu kulit yang diberi nama Sikil Footwear.
• Dosen UNY Kembangkan Simulator Boeing 737
Nugroho menyebutkan jika kelompoknya merancang sepatu dari kulit limbah yang dipadukan motif hewan langka dengan menerapkan teknik ecoprint.
Menurutnya motif pada hewan langka pada sepatu ini memberikan nilai edukasi kepada masyarakat terutama konsumen.
“Informasi tentang hewan langka juga disampaikan secara tertulis pada packaging dengan tujuan menambah informasi dan meningkatkan kepedulian para pembeli maupun pembaca,” katanya.
Untuk alat yang diperlukan antara lain penggaris, pensil, penghapus, isolasi kertas untuk pembuatan polanya.
• Shoesayhelp, Parfum Sepatu Anti Bakteri Karya Mahasiswa UNY Raih Investor Senilai Rp 10 Miliar
Sedangkan alat pembuatan ecoprint yaitu kukusan, kompor, pemukul, plastik dan bak.
“Alat pembuatan sepatunya sendiri adalah mesin jahit, acuan sepatu, plong kulit, pisau kulit, pisau seset, pemasang mata ayam sepatu, catut, kaki tiga, gunting, dan cutter,” terangnya
Muhammad Irfan Nurazzaq mengatakan, untuk bahan yang diperlukan yakni perca jeans, perca kanvas, daun, tawas, kapur, tunjung, lem pvc, lem kuning, amplas, kulit sol, plat, kain keras sepatu, sol sepatu, mata ayam sepatu, pita sepatu, perca kulit, furing, spon ati, dan tali sepatu.
Cara membuatnya pertama kali menyiapkan alat dan bahan untuk membuat sampel.
Kemudian mendesain sepatu yang akan diproduksi, membuat pola sepatu dan membuat ecoprint.
• UNBOXING KULINER: Snack Hits Super Ekonomis di Jogja
Lalu memotong bahan sepatu dan dijahit untuk sampel produksi.
"Langkah terakhir adalah finishing dan pengecekan produk, kemudian dipacking. Untuk produk sepatu ini, kita akan jual secara online melalui aplikasi Instagram, Facebook, Tokopedia, dan Shopee. Selain itu juga dipasarkan secara offline bekerjasama dengan Toko Wenys dan Toko Dwi Jaya yang berada di daerah Manding, Yogyakarta," terangnya.
Sedangkan proses produksi sepatu ini berlokasi di daerah Sentolo, Kulon Progo yang bekerjasama dengan Worklife Handicraft dalam penyewaan alat pembuatan.
Sebelumnya, karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2019. (TRIBUNJOGJA.COM)