Yogyakarta
Terkait Kecelakaan Trans Jogja vs Sepeda Motor, Ini Klarifikasi Dirut PT AMI
PT Anindya Mitra Internasional (AMI) melakukan investigasi internal terkait kecelakaan yang melibatkan Trans Jogja yang menewaskan pengemudi motor.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terjadi di Simpang empat UPN Veteran Yogyakarta, Condongcatur, Sleman pada Rabu (27/11/2019) kemarin melibatkan satu unit bus Transjogja dan sebuah sepeda motor.
Akibat tabrakan kedua kendaraan tersebut, pengendara motor dilaporkan tewas akibat luka di bagian kepala.
Terkait dengan kejadian ini, Direktur Utama PT Anindya Mitra Internasional (AMI) Diah Puspitasari, Kamis (28/11/2019) menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan investigasi internal.
• BREAKING NEWS: Update Laka di Simpang UPN, Polres Sleman Tetapkan Sopir Trans Jogja Jadi Tersangka
"Sampai saat ini, hasilnya memang belum muncul. Namun nantinya hasil dari investigasi tersebut akan digunakan untuk pemberian sanksi bagi pengendara yang bersangkutan," katanya.
Sanksi yang diberikan tersebut dapat berupa peringatan hingga pemutusan hubungan kerja, tergantung pada hasil investigasi yang dilakukan.
Terkait dengan kasus hukum yang dihadapi oleh pengendara, Diah mengatakan bahwa akan tetap sesuai dengan prosedur hukum yang ada.
"Kita akan menghormati apapun keputusan dari pihak Kepolisian. Selain itu, apapun hasil dari investigasi yang kita lakukan nantinya akan kita serahkan ke Polisi juga," jelasnya.
Selain itu, Diah juga menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa almarhum Aji.
• UNBOXING KULINER: Snack Hits Super Ekonomis di Jogja
Di sisi lain, dia juga menyampaikan bahwa pihak pengelola juga akan memberikan santunan bagi korban.
"Walaupun itu tidak akan merubah apa yang sudah terjadi, namun kita tetap akan menyampaikan kepada keluarga. Saya selaku perempuan, dapat merasakan bagaimana rasa kehilangan yang dialami keluarga," katanya.
Diah juga menambahkan bahwa kedepannya, pembinaan terhadap pengemudi akan terus ditambah.
"Saat ini pembinaan secara rutin memang sudah dilaksanakan yakni pembinaan metode besar maupun small class (pembinaan berskala kecil). Selain itu, setiap hari juga selalu dilaksanakan briefing," katanya.
"Saya berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak akan terulang lagi," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)