Kulon Progo

Empat Keluarga Kulon Progo Adu Nasib Bertransmigrasi ke Mamuju Tengah

Sebelum diberangkatkan ke lokasi transmigrasi, mereka juga akan menjalani pelatihan di lokasi transit di Yogyakarta oleh Disnakertrans DIY bersama tra

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Empat kepala keluarga asal Kulon Progo bertransmigrasi ke Mamuju Tengah, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak empat kepala keluarga (KK) diberangkatkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo menuju lokasi transmigrasi di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (27/11/2019).

Ini adalah rombongan peserta transmigrasi terakhir dari Kulon Progo tahun ini.

Ada 17 jiwa transmigran dalam rombongan yang akan menetap di wilayah Saloandeang, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah tersebut.

Ada pun para transmigran itu yakni keluarga Parmodito asal Brosot (Kecamatan Galur), Darwanto asal Tayuban (Panjatan), Syarifudin Hidayatullah asal Pengasih ((Pengasih), dan Tukimin asal Hargowilis (Kokap).

Ada Bandara di Kulon Progo, Warga Enggan Ikut Transmigrasi

"Jumlah transmigran ini sesuai kuota yang diberikan untuk Kulon Progo mengingat transmigrasi adalah program nasional,"jelas Kepala Disnakertrans Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana.

Tak sekadar dilepas, para transmigran itu sebelumnya juga sudah menjalani pembekalan dengan pelatihan kerja dan keterampilan.

Antara lain oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Kulon Progo dan Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM di Sleman.

Sebelum diberangkatkan ke lokasi transmigrasi, mereka juga akan menjalani pelatihan di lokasi transit di Yogyakarta oleh Disnakertrans DIY bersama transmigran dari kabupaten/kota lain.

Pelatihan diharapkan bisa menjadi bekal mereka dalam mengolah lahan pertanian di lokasi transmigrasi. Tiap transmigran nantinya menjapatkan jatah lahan hingga 2 hektare untuk digarap.

Mereka juga dibekali dana modal kerja sebesar Rp5 juta per KK.

Eko berharap para transmigran itu bisa saling bergotong royong mengolah lahan sehingga beban kerja lebih ringan dan perbaikan taraf hidupnya lebih cepat tercapai.

5 KK di Gunungkidul Ikut Transmigrasi

"Pendidikan anak-anak juga harus tetap diperhatikan dan mereka tetap bisa sekolah,"kata Eko.

Kulon Progo pada program transmigrasi 2019 ini sebetulnya mendapat jatah kuota 15 KK.

Lokasi tujuan transmigrasi yang tersedia antara lain Pulau Sulawesi di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah (4 KK), Kabupaten Konawe (4 KK), dan Kabupaten Muna (3 KK), serta Pulau Sumatera di Kabupaten Siemelue, Aceh (4 KK).

Dari empat lokasi itu, kuota hanya terpenuhi untuk Kabupaten Mamuju Tengah dan Kabupaten Muna.

Rombongan trasmigran menuju Muna sudah diberangkatkan beberapa waktu lalu sedangkan tujuan Konawe dan Siemelue belum terpenuhi kuota pendaftarnya.

Sehingga, transmigran tujuan Mamuju ini menjadi yang terakhir diberangkatkan tahun ini.

"Jumlah peminat transmigrasi dari Kulon Progo terus menurun. Mereka yang terketuk hatinya untuk ikut ini karena tergerak memperbaiki taraf hidup selain juga karena daerah asalnya mungkin rawan bencana,"kata Kepala Bidang Transmigrasi, Disnakertrans Kulon Progo, Heri Widada.

Mendes RI Terapkan Model Kolaboratif untuk Tingkatkan Kesejahteraan Transmigran

Satu di antara transmigran, Syarifudin asal Pengasih mengatakan ia ingin memiliki rumah dan memperbaiki kehidupan ekonominya dengan ikut transmigrasi.

Selama ini, bersama istri dan anaknya, ia hanya menumpang di rumah mertua.

Pun selama ini dirinya hanya bekerja serabutan sebagai buruh bangunan.

Dengan bertransmigrasi, ia berharap bisa memperbaiki nasib dan kesejahteraan keluarganya.

"Informasi saya dengar, di sana banyak kebun sawit jadi saya akan coba ikut tanam sawit. Nanti belajar sama yang sudah pengalaman di sana," kata Syarifudin.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved