Suhu Politik Jelang Munas Partai Golkal Mulai Memanas, Kubu Bamsoet Ancam Gelar Munas Tandingan

Suhu politik jelang Munas Golkar mulai memanas, kubu Bamsoet Ancam gelar Munas tandingan

Editor: Hari Susmayanti
Kompas.com/Kristian Erdianto
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) 

TRIBUNJOGJA.COM - Konstelasi politik jelang pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar mulai memanas.

Kubu pendukung Bambang Soesatyo mengancam akan menggelar Munas tandingan jika agenda nasional yang saat ini sedang dipersiapkan oleh kubu Airlangga Hartarto menyalahi AD/ART partai.

Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, ajakan untuk menggelar Munas tandingan sudah disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar sekaligus anggota Penggalangan Opini dan Media Bambang Soesatyo, Viktus Murin.

"Kami menyatakan kesiapan untuk melaksanakan munas sesuai AD/ART apabila persiapan penyelenggaraan munas yang sedang dilakukan oleh Airlangga dan para pendukungnya itu bertentangan dengan AD/ART," kata Viktus saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/11/2019).

Viktus menilai, rangkaian Munas Golkar yang akan dilaksanakan mulai 3-6 Desember 2019 nanti banyak kejanggalan.

Hal itulah yang menjadi perhatian dari pihaknya sehingga muncul wacana untuk menggelar Munas tandingan.

Salah satu kejanggalan menurut Victus adalah dukungan dari DPD I untuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar.

"Padahal forum itu bukan untuk dukungan-dukungan untuk calon ketua umum rapimnas itu, di munas mestinya itu diproses pencalonan proses pemilihan," ujar dia. 

Viktus mengatakan, dalam rapimnas itu, dukungan DPD I kepada Airlangga seperti mewakili dukungan dari DPD II. Padahal, kata dia, tidak semua DPD II mendukung Airlangga.

"Aspirasi itu berbeda, tidak otomatis DPD I dukung Airlangga, DPD di seluruh provinsi itu dukung Airlangga, enggak begitu. Karena ada juga penolakan dari DPD II ketika rapimnas," ucap dia. 

Sementara itu sebelumnya Ketua MPR Bambang Soesatyo(Bamsoet) optimistis dapat memenangi pertarungan kendati struktur kepanitian musyawarah nasional (Munas) Golkar sudah tak netral karena telah dikuasai orang kepercayaan Airlangga Hartarto.

Juru bicara (jubir) Bamsoet, Andi Sinulingga mengatakan parameter ketidaknetralan panitia dapat dilihat dari Surat Keputusan (SK) kepanitiaan yang baru keluar 10 hari jelang Munas.

Padahal, kata Andi, idealnya SK turun dua hingga tiga bulan sebelum bergulirnya Munas.

Andi juga heran, pada Munas kali ini, panitia tidak membuka agenda road show bagi bakal calon ketua umum.

Menurut dia, road show cukup krusial karena para kandidat dapat menyampaikan visi dan misi ke daerah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved