Bantul
Ketika Puluhan Keluarga di Pandak Bantul 'Diwisuda' karena Keluar dari Bantuan Pemerintah . . .
Mereka secara simbolis diberikan sertifikat sebagai tanda telah 'naik kelas' atau tidak lagi ketergantungan dari bantuan pemerintah.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ribuan orang memadati lapangan Wijirejo, Kecamatan Pandak Bantul, Minggu (24/11/2019) pagi.
Mereka menyaksikan prosesi 'wisuda' sebanyak 65 keluarga yang keluar dari program bantuan keluarga harapan (PKH).
Istilahnya, graduasi mandiri.
Acara yang dikemas dengan gebyar 10 tahun PKH Kecamatan Pandak itu sengaja dikemas meriah.
Tujuannya, untuk menjadi contoh kepada 4.400 keluarga lainnya di kecamatan Pandak agar termotivasi untuk segera 'naik kelas'.
Keluar dari program bantuan pemerintah, untuk warga miskin itu.
• Merasa Sudah Sejahtera, 65 Keluarga di Pandak Bantul Mundur dari Penerima Manfaat PKH
Koordinator PKH Kabupaten Bantul, Damar Asih Kuntari mengatakan, sebanyak 65 keluarga di Kecamatan Pandak yang 'diwisuda' atau keluar dari bantuan PKH adalah mereka yang sudah memiliki usaha sendiri.
Sudah merasa sejahtera, sehingga atas kesadaran sendiri merasa tidak berhak lagi untuk menerima bantuan.
"Pola pikir ini sebenarnya yang terus kita tanamkan. Mereka sudah memiliki usaha sendiri. Sudah tercukupi, merasa sejahtera, sehingga timbul kesadaran untuk keluar dari PKH," terangnya.
Prosesi wisuda cukup meriah. Sejumlah keluarga yang diwisuda dipanggil untuk naik keatas panggung.
Mereka secara simbolis diberikan sertifikat sebagai tanda telah 'naik kelas' atau tidak lagi ketergantungan dari bantuan pemerintah.
Wajah mereka terlihat bahagia.
Tepuk tangan terdengar dari para penonton yang menyaksikan prosesi wisuda ini.
• Tak Lagi Miskin, 256 Ribu Warga Jateng Mundur dari PKH
Menurut Damar, di Kabupaten Bantul sebenarnya ada 75 ribu data penerima bantuan.
Namun saat ini tercatat tinggal 61 ribuan. 14 ribu lainya mengalami graduasi natural.