Bantul

Sempat Terkendala Kualitas Material, Disnakertrans Bantul Optimis Padat Karya Rampung Sesuai Target

Kepala Disnakertrans Bantul, Sulistiyanta mengatakan, pihaknya menerjunkan tim untuk memantau langsung proyek tersebut.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Kepala Disnakertrans Bantul, Sulistiyanta, saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (21/11/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Meski sempat diwarnai polemik material yang tak memenuhi spesifikasi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul optimis, program padat karya di bawah naungannya bisa selesai sesuai target.

Kepala Disnakertrans Bantul, Sulistiyanta mengatakan, pihaknya menerjunkan tim untuk memantau langsung proyek tersebut.

Menurutnya, per 14 November lalu, 193 proyek yang tersebar di 17 kecamatan, sudah mulai dikerjakan kelompok masyarakat.

"Jadi, sudah berjalan sesuai target. Kami pun optimis, sampai batas akhir pengerjaan program padat karya pada 7 Desember nanti, bisa selesai semua ya," katanya, Kamis (21/11/19).

Tapi, Sulis mengakui, material, baik batu maupun pasir yang dipakai untuk pengerjaan proyek padat karya ini, sempat tidak memenuhi spesifikasi.

Hingga Jatuh Tempo, Material Padat Karya di Bantul yang Tak Sesuai Spek Masih Belum Diganti

Walau begitu, ia berujar, pemenang tender telah mengganti deretan material dengan kualitas buruk tersebut.

"Hingga batas akhir tambahan waktu droping kemarin, sudah dilakukan penggantian material. Jadi, pada hari Rabu (20/11/2019) itu, seluruh penggantian material sudah sampai di tangan pokmas," ujarnya.

Namun, selaku eksekutif, pihaknya tetap memberikan catatan khusus untuk kelalaian rekanan, yang sempat menimbulkan banyak keluhan dari pokmas tersebut.

Catatan itu, terkait kualitas material, serta waktu pengiriman yang meleset dari kesepakatan.

"Jangan sampai masalah seperti ini terulang kembali tahun depan. Ini jadi catatan kami kepada rekanan ya, pemenang tender tentu akan dipertimbangkan, apa boleh ikut lelang lagi, atau tidak," cetusnya.

Salah satu yang mengeluhkan kendala tersebut ialah Ketua Pokmas Bongsren, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Mediono, yang mengaku terpaksa memakai material seadanya untuk proyek pengerasan jalan sepanjang 212,9 meter dengan lebar 3 meter.

"Pasir yang kita dapat kualitasnya buruk, padahal kan 15 November harus mulai pengerjaan. Sementara pasir penggantinya baru datang Sabtu (16/11/2019) malam, jadi sama warga akhirnya dicampur," cetusnya.

Material Padat Karya Tak Sesuai Spesifikasi, Disnakertrans Bantul Minta Rekanan Penuhi Komitmen

Setali tiga uang, Pengawas Pokmas Padat Karya di Jomblang, Bantul, Iwan, terpaksa menggarap proyek pembangunan talut dengan material batu dan pasir dengan kualitas buruk.

Sebab, pihaknya dikejar deadline penyelesaian pada 7 Desember.

Kendala tersebut, memaksa para pekerja memilih dan memilah material buruk yang sekiranya masih sanggup dimanfaatkan.

Pasalnya, jika hanya memakai material yang baik saja, maka proyek diperkirakan tidak akan selesai lantaran jumlahnya tak memadahi.

"Adanya barang seperti itu, ya tetap kita gunakan lah. Perkara talutnya jebol dalam tiga bulan, itu jadi urusan nanti, wong kualitas materialnya memang buruk, mau bagaimana lagi," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved