Yogyakarta

Sekda DIY Sebut Sosialisasi Tol Kedepankan Dialog dengan Warga Terdampak

Sasaran sosialisasi akan semakin banyak dan penjelasan pun akan disampaikan dengan baik oleh tim persiapan.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
IST
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menegaskan sosialisasi nantinya akan mengedepankan dialog dengan warga terdampak atau dua arah.

Termasuk, jika memang ada daya yang belum klop, masyarakat bisa menyampaikan.

“Jika memang masih ada data yang belum klop misalnya soal kepemilikan lahan, ini justru bagus ada umpan balik. Sekalian kami mencocokkan, bagian dari sosialisasi dua arah ada dialog,” jelas Aji, Kamis (21/11/2019).

Menurutnya, sasaran sosialisasi akan semakin banyak dan penjelasan pun akan disampaikan dengan baik oleh tim persiapan.

Jalan Tol Solo-Yogya-Bawen, Wilayah Sleman Ada 4 Exit Tol On/Off dan 2 Simpang Susun

Jika memang ada pertanyaan dari masyarakat, pihaknya pun akan menjelaskan secara rinci dan detail sehingga semuanya bisa diakomodasi dengan baik.

“Untuk sosialisai ke masyarakat nantinya bisa ditanyakan ke Pak Krido (Dispetaru DIY). Kemungkinan satu kecamatan akan menjadi satu,” urainya.

Kepala DIspetaru DIY, Krido Suprayitno memaparkan, untuk sosialisasi pada masyarakat akan dilaksanakan pada awal Desember mendatang.

Sosialisasi ini dilaksanakan berjenjang setelah pemangku wilayah SKPD yang memiliki wewenang mendapatkan sosialisasi.

Menurutnya, masyarakat terdampak akan diundang by name.

Pada awal Desember pihaknya juga akan mengundang pemilik lahan atau yang diberi kuasa untuk menerima sosialisasi.

Pembangunan Tol Yogya-Solo, Desa Purwomartani Paling Banyak Terdampak, 164 Rumah Terkena Proyek

Krido menegaskan jika nantinya setiap kepala desa nantinya akan menjadi tim sosialisasi ke warga.

Dalam sosialisasi ke masyarakat nanti akan disampaikan trase lokasi yang sudah pasti, bentangan konstruksi dan dokumen yang perlu dipersiapkan ketika pembebasan lahan.

“Harapannya mendapatkan respon positif untuk mendukung program strategis nasional ini," jelasnya. 

Untuk tahap pertama adalah sosialisasi pada trase Solo-Yogya yang akan dibagi dalam dua etape.

Etape ini khusus untuk wilayah timur yang meliputi etape pertama yakni sosialisasi di Kecamatan Kalasan yang terdiri dari Desa Tamanmartani (140 bidang dan luas lahan 82.325 meter persegi), Desa Selomartani (102 bidang, 72.123 meter persegi), Desa Tirtomartani (321 bidang dan luas 219.419 meter persegi),  Desa Purwomartani (639 bidang dan luas 445.162 meter persegi).

Untuk etape pertama ini ada berapa tahap. Proses selesainya tergantung dinamika masyarakat.

UNBOXING KULINER: Snack Hits Super Ekonomis di Jogja

Kemudian dilanjutkan di Etape kedua wilayah Kecamatan Depok yang terdiri dari Desa Condongcatur (214 bidang dan luas 119.524 meter persegi) dan Desa Caturtunggal (49 bidang dan luas 31.711 meter persegi).

Sementara itu, untuk jalan tol Solo-Yogyakarta nantinya akan melewati enam kecamatan dan 14 desa dengan panjang jalan 22,36 kilometer.

Jalan tol Solo-Yogya ini akan melewati 2.906 bidang berupa persawahan, permukiman, dan lainnya dengan perkiraan luas mencapai sekitar 1.744.068 meter persegi.

Adapun untuk sosialisasi ini pada tahap pertama adalah melibatkan organisasi pemerintah daerah (OPD) baik Provinsi maupun Kabupaten Sleman.

Pada saat sosialisasi ini para pemangku wilayah akan hadir dan memaparkan data yang akurat.

Hal ini sekaligus untuk meluruskan data dan informasi yang tidak akurat di lapangan. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved