Soprema 2019, Langkah Fisipol UGM Untuk Siapkan Mahasiswa Hadapi Era Disrupsi
Kegiatan yang meliputi kompetisi, workshop, dan coaching clinic ini pada tahun ini menyisakan 30 finalis dari 13 provinsi
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rangkaian kegiatan Sociopreneur Muda Indonesia (Soprema) 2019 resmi berakhir dengan diselenggarakannya Awarding Night pada Kamis (14/11/2019) malam.
Rangkaian acara yang digagas eh Pusat Kajian Kepemudaan atau Youth Studies Centre (YouSure) Fisipol UGM dan PT Visitama Tujuh Belas ini dimulai pada 11 November hingga 14 November 2019.
Kegiatan yang meliputi kompetisi, workshop, dan coaching clinic ini pada tahun ini menyisakan 30 finalis dari 13 provinsi, di mana sebelumnya peserta yang mendaftar sebanyak 436 tim dari 31 provinsi.
Ketua Pelaksana Soprema 2019, Hempri Suyatna, mengatakan kegiatan ini digelar sebagai upaya Fisipol UGM untuk menggali potensi wirausaha sosial muda yang berfokus pada wirausaha sosial (sociopreneur).
Soprema ini diharapkan dapat memunculkan wirausaha sosial.
Selain itu juga bisa mengatasi berbagai persoalan-persoalan wirausaha sosial seperti isu kemiskinan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
"Soprema menekankan pada inovasi dan dampak sosial. Sehingga tidak hanya sekedar inovasi, tapi kemudian bagaimana dampak sosial yang muncul dan punya kontribusi terhadap pengentasan kemiskinan," ujarnya dalam acara yang disiarkan langsung oleh Tribun Jogja.
Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto, menambahkan gelaran Soprema ini sebagai antisipasi Fisipol dalam menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi era disrupsi.
"Mahasiswa harus bisa antisipasi, karena di masa yang akan datang, jenis pekerjaan yang sekarang ini ada belum tentu di masa akan datang ada, sehingga mahasiswa harus siap, tidak hanya mencari pekerjaan tapi juga menciptakan lapangan kerja," kata dia. (*)
