Polemik Gaji Pemain PSIM Yogyakarta Sudah Beres, Sejumlah Penggawa Laskar Mataram Terima Gaji Penuh
Tunggakan gaji pemain PSIM Yogyakarta sudah beres, sejumlah pemain PSIM telah menerima gaji penuh sesuai hak mereka.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Dalam unggahan tersebut, Bate turut men-tag akun 10 pemain PSIM lainnya, yakni @sutantoo, @bahtiar3232, @syaiful_indra_cahya, @hendra_02_wijaya, @m_sabillah, @saldyamiruddin, @nugrohofr, @aldaier_25, @witansulaiman_, dan @ajibayuputra_.
Sebagaimana diketahui, 11 pemain tersebut merupakan pemain yang diboyong pelatih PSIM Jogja saat itu, Aji Santoso pada paro kompetisi Liga 2 2019, Agustus 2019.
Sepuluh pemain jebolan Liga 1 plus bintang muda Timnas Indonesia, Witan Sulaiman merapat ke PSIM, setelah Aji memutuskan mencoret 11 pemain lama.
• Tugas di PSIM Jogja Selesai, Ivan Febrianto Kini Kembali Ngantor di UPT Malioboro
• Tak Alami Masalah Finansial, PSIM Jogja Bayar Tunggakan Gaji ke Sejumlah Pemain
Selain Bate, unggahan yang hampir sama juga diposting Nugroho Fatchur Rochman, dan Syaiful Indra Cahya.
Saat dikonfirmasi, Junius Bate mengungkapkan bahwa 11 pemain PSIM Jogja yang baru bergabung di putaran kedua belum menerima pembayaran gaji bulan Oktober 2019, yang seharusnya dibayarkan setiap akhir bulan.
"Ya itu (unggahan di instagram) terkait masalah pembayaran gaji, pemain yang baru-baru itu. Kontrak saya sampai Desember 2019, tapi gaji Oktober 2019 belum dibayar. Sementara pemain lama sudah dibayar semua (gaji Oktober 2019-red)," ujar Junius Bate saat dihubungi Tribunjogja.com, Sabtu (9/11/2019).
"Sudah coba menghubungi manajemen tapi tidak ada tanggapan," tambahnya.
Dihubungi terpisah, bek PSIM Jogja, Ahmad Mahrus Bachtiar menyatakan hal yang sama.
"Kita ini sama-sama pemain bola, satu tim, tapi kenapa dibeda-bedakan. Sedangkan pemain lama menerima gaji yang bulan Oktober 2019, tapi pemain yang gabung di putaran kedua nggak dibagi. Kok ada perbedaan gitu lho," kata Bahtiyar.
Bahtiyar mengatakan, ia sudah mencoba menghubungi manajer tim PSIM untuk mempertanyakan soal gaji bulan oktober 2019, yang belum diterimanya.
Alih-alih mendapat jawaban yang melegakan, Bahtiyar mengaku justru makin dibuat bingung dengan tanggapan yang disampaikan manajer PSIM, David MP Hutauruk.
"Ibaratnya kita ini ayam yang hilang induknya. David ditelpon nggak diangkat, diwhatsapp nggak ada jawaban. Tapi dia (David-red) sempat nego masalah gaji anak-anak, dia telpon ke aku. Gaji kita kan sampai Desember 2019, nah dia (David-red) ngomong kalau Bahtiyar mau, kita bisa kuat bayarnya satu bulan setengah, gaji Oktober full, November setengah," ungkap Bahtiyar.
"Aku bilang iya, karena saya pikir semua pemain sama. Tapi ternyata beda semua. Saya ya nggak mau dong. Orang kita sekarang sama-sama satu tim, kok ada perbedaan kaya gitu. Sementara kontrak kita kan sampai Desember mas. Kenapa pemain lama sudah dikasih gajinya, tapi pemain baru belum yang gaji bulan Oktober. Kan sudah sama-sama kerjanya," lanjutnya.
"Gaji nggak ada kejelasan kapan dibayarkan, sementara kita punya keluarga yang harus dikasih makan," tambah Bahtiyar.
Lebih lanjut, bila tak kunjung ada itikad baik dari manajemen PSIM untuk membayarkan tunggakan gaji, para pemain bakal menempuh langkah hukum.
"Niat kita tanya baik-baik. Tapi nggak ada tanggapan, nggak ada respect sama sekali. Sudah dilaporin kok ke APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) sama anak-anak," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)