Heboh, Belasan Ketua RT/RW Mengundurkan Diri Massal Protes Kades Terpilih
Aksi mundur diri massal ini merupakan wujud protes dan tidak percaya atas terpilihnya kembali Kepala Desa (Desa) Duwet, Suparno
TRIBUNJOGJA.COM - Protes terhadap kepala desa terpilih, belasan ketua RT dan RW di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Sukoharjo mengundurkan diri massal, Rabu (13/11/2019).
Aksi ini sebagai wujud protes dan tidak percaya atas terpilihnya kembali Kepala Desa (Desa) Duwet, Suparno, dalam Pilkades kemarin.
Menurut seorang ketua RT yang mengundurkan diri, Sahono, ada sebanyak 13 ketua RT dan RW yang mengundurkan diri massal dalam aksi ini.
“Jumlah ketua RW yang mengundurkan diri ada 3, dan sisanya adalah ketua RT,” katanya.
Selain ketua RT dan RW, anggota Kader Siaga Trantib (KST) juga turut serta mengundurkan diri.
Aksi tersebut dilakukan dengan secara bersama-sama dengan mendatangi kantor Kades Duwet, dan melakukan pertemuan dengan Suparno.
Menurut Sahono, selama kepimpinan Suparno menjadi Kades Duwet, ketua RT dan RW tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan desa.
Sehingga banyak dari peserta aksi yang merasa curiga atas transparasi dana desa.
“Kami tidak pernah dilibatkan dalam berbagai kegiatan desa seperti penyusunan laporan pertanggungjawaban dana desa dan pembentukan panitia pemilihan kepaladesa (Pilkades) kemarin.”
“Masyarakat juga tidak bisa mengawal progres realisasi pengerjaan proyek fisik lantaran tak pernah disampaikan oleh Pemdes,” jelasnya.
Sehingga mereka lebih baik mengundurkan diri.
Daripada tidak bisa turut difungsikan untuk mengawal jalannya roda pemerintahan desa.
Kades Duwet, Suparno, menilai aksi pengunduran diri massal yang dilakukan ketua RT dan RW merupakan hak mereka.
Kinerjanya dicurigai, Suparno pun meminta maaf.
“Itu hak mereka, namun hal ini menjadi bahan evaluasi dan koreksi bagi kami.”
“Saya mohon maaf jika dinilai belum maksimal dalam melayani masyarakat,” tutupnya. (*)
==
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Belasan Ketua RT dan RW di Desa Duwet Sukoharjo Mengundurkan Diri secara Massal, Curiga dengan Kades