Seniman Djaduk Meninggal
Saat Mendiang Djaduk Ferianto Bercerita Tentang Mimpinya Bertemu Bagong, Sang Ayah
Mendiang Djaduk Ferianto pernah bercerita tentang mimpinya bertemu dengan sang ayah Baggong Kussudiardja dalam percakapan pada 2017 lalu
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Gusti menuturkan, mewakili mendiang ayahnya, ia meminta maaf bila semasa hidup ayahnya ada perberbuatan salah kepada siapapun.
Sekaligus, Gusti mengucapkan banyak terimakasih kepada semua orang, khususnya kepada awak media yang terus mendukung karir dan pergerakan ayahnya di dunia seni selama ini.
Gusti mengingat pesan pesan sang Ayah yang hampir selalu disampaikan ketika bertemu.
Terakhir kali sebelum Gusti berangkat ke Jakarta untuk sebuah konser bersama band nya Tashoora.
"Sebagai sosok Ayah beliau selalu berpesan agar menjaga kepercayaan, selalu hati hati dalam melangkah dan selalu setia dengan pilihan hidup yang diambil," kata basis band Tashoora tersebut lirih.
Lanjut Gusti, mendiang ayahnya tersebut juga selalu memberikan dukungan pada karir anak anaknya.
Gusti mengingat, ayahnya pernah menyatakan salut terhadap perkembangan karirnya di bidang musik bersama Tashoora.
Belum lama ini, Gusti bersama Tashoora pernah terlibat kolaborasi bareng band Kuaetnika yang didirikan mendiang sang ayah. Di lagu berjudul Tatap,Tashoora dan Kuaetnika berkolaborasi.
Kabar duka meninggalnya putra bungsu dari seniman Bagong Kussudiardja sendiri dikabarkan oleh keluarga dan beberapa rekannya di media sosial.
Salah satunya melalui akun media sosial milik Butet Kartaredjasa yang juga kakak kandung seniman yang selalu berpenampilan brewokan ini.
Djaduk Ferianto Sempat Pimpin Rapat NgayogJazz
Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019) dini hari. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Djaduk diketahui sempat memimpin rapat untuk pagelaran Ngayogjazz 2019.
Djaduk sendiri merupakan penggagas pagelaran tahunan NgayogJazz.

"Jam 12 tadi malam masih sempat rapat untuk Ngayogjazz lalu pamit pulang," kata Board Creative Ngayogjazz, Novindra Dirantara kepada Kompas.com, Rabu pagi.
Kemudian, saat di rumah, Djaduk mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 02.30.
"Di rumah sempat tidur, lalu terbangun dan merasa kesakitan. Jam 02.30 meninggal di rumah," ujar Novindra.
