Yogyakarta

35,48 Hektare LP2B Terdampak Tol Yogyakarta, Pemda DIY : Kami Masih Ada Cadangan

Proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogya-Bawen nantinya akan berdampak pada LP2B di Kabupaten Sleman.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogya-Bawen nantinya akan berdampak pada LP2B di Kabupaten Sleman.

Selain harus dicarikan lahan pengganti, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY juga memastikan tidak mengganggu ketahanan pangan di DIY.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahana Pangan DIY Sasongko berharap meskipun berdampak pada lahan pertanian di DIY tetapi tidak mengganggu ketahanan pangan di DIY.

Hal tersebut sesuai dengan arahan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dimana pembangunan jalan tol yang melintasi DIY dibuat melayang sehingga meminimalisir pembebasan lahan dan juga penggunaan LP2B.

Dispetaru DIY : Sosialisasi Tol Yogyakarta Akan Dilaksanakan Kolektif pada Minggu Ketiga November

Sasongko menjelaskan, hingga saat ini memang pihaknya belum mengetahui pastinya lokasi pasti untuk lahan pengganti ini.

Dia berharap lahan pengganti ini bisa tetap berada di Kabupaten Sleman.

Akan tetapi, jika memang tidak ada lahan pengganti di Sleman bisa menggunakan lahan di kabupaten lain di DIY.

“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut perihal kepastian lokasi areal persawahan ini. Namun, untuk total luasan lahan pertanian yang terdampak di Sleman sudah ada. Kami harapkan lahan cadangan atau penggantinya memang di satu kabupaten yaitu di Sleman, tetapi kalau lahannya kurang subur dan tidak ada lahan lagi di Sleman maka bisa pakai cadangan di kabupaten lainnya di DIY,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan menggunakan Perda DIY sebagai pedoman lahan-lahan  pertanian di DIY.

Total sawah seluas 74 ribu Ha  dengan cadangan kawasan atau LP2B sekitar 104 ribu Ha di DIY.

“Kami masih ada cadangan apabila ada lahan pertanian yang berkurang untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur jalan tol di DIY,” jelasnya.

Trase Jalan Tol Bawen-Yogyakarta-Kulonprogo-Cilacap Hingga Solo Masuk RTRW Provinsi

Perlu diketahui Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang terdampak proyek tol Solo-Yogya-Bawen mencapai sekitar 35,48 hektare.

Pemda DIY dan Pemerintah Kabupaten Sleman pun wajib mencari pengganti dan lokasi baru untuk mengganti LP2B yang terdampak proyek tol ini.

Kepala Dispetaru DIY, Krido Suprayitno menjelaskan, untuk LP2B di trase Solo-Yogya sebanyak 8,64 hektare.

Sementara, untuk LP2B yang kawasan Yogya-Bawen seluas 26,84 hektare sehingga total LP2B yang terdampak mencapai kurang lebih 35,48 hektare.

“Dari total luasan LP2B ini ada  kewajiban mengganti dan mencari lokasi yang baru. Karena, hal ini sudah ditetapkan oleh Perda RTRW DIY. Maka, harus mencari lahan pengganti dengan luasan yang sama,” paparnya.

Untuk hal ini, Krido menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi, berkonsolidasi dengan Kabupaten Sleman.

Hal ini karena mengenai LP2B harus mengacu pada Perda RTRW.

Sementara, untuk Perda RTRW Kabupaten Sleman baru direview dan masih dalam proses rekomendasi Gubernur.

Tutorial Tampil Kece dengan Makeup Sachet yang Praktis dan Terjangkau

“Nanti terbit rekomendasi dari Gubernur dan masih berproses menjadi peta legalitas. Peta-peta ini, diproses Gubernur,” paparnya.

Dari data yang ada sedikitnya 20 desa dan delapan kecamatan yang berada di Kabupaten Sleman ini akan dilewati proyek tol Solo-Yogya-Bawen.

Di 20 desa ini akan ada sebanyak 3.628 bidang tanah dan permukiman yang terdampak dengan luasan lahan sekitar 2.211.094 meter persegi atau 221,1 hektar (ha).

Untuk pembangun jalan tol Yogya-Bawen akan melewati lima kecamatan dan delapan desa dengan panjang jalan kurang lebih 10, 9 kilometer.

Untuk total bidang mencapai 722 dengan luasan lahan sekitar 467.026 meter persegi.

Sementara itu, untuk jalan tol Solo-Yogyakarta nantinya akan melewati enam kecamatan dan 14 desa dengan panjang jalan 22,36 kilometer.

Jalan tol Solo-Yogya ini akan melewati 2.906 bidang berupa persawahan, permukiman, dan lainnya dengan perkiraan luas mencapai sekitar 1.744.068 meter persegi. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved