Lapak PKL Gondomanan Ditutup
BREAKING NEWS : PKL di Kawasan Gondomanan Yogyakarta Pasrah Lapaknya Ditutup Bambu dan Seng
Sehari-hari, Budiono merupakan seorang tukang kunci. Sudah sejak 1980, ia menekuni profesi tersebut.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Gondomanan, terpaksa pasrah melihat lapak mereka berjualan ditutup oleh petugas dari Pengadilan Negeri Yogyakarta, Selasa (12/11/2019).
Satu di antaranya adalah Budiono (62).
Ia tak bisa berbuat apa-apa saat bambu dan seng mulai dipasang dan menutupi lapaknya.
Sehari-hari, Budiono merupakan seorang tukang kunci. Sudah sejak 1980, ia menekuni profesi tersebut.
"Tidak tahu nanti mau bagaimana. Mata pencaharian cuma itu saja," katanya saat menyaksikan etalase kuncinya dikeluarkan dari lapak miliknya, Selasa (12/11/2019).
• Pengadilan Negeri Yogyakarta Lakukan Eksekusi Lahan Gondomanan
• Sehari Jelang Penggusuran, Lokasi PKL Gondomanan Masih Ramai Dikunjungi PKL
Meski pasrah, ia mengaku tetap ingin bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Ia masih berharap Sri Sultan dapat memberikan kebijaksaan.
"Ya pengen sithik edhing (sedikit). Tempat kecil saja tidak apa-apa yang penting bisa berjualan lagi," sambungnya.

Tak jauh berbeda, Sugiadi (53) juga tak berdaya melihat tempatnya berjualan ditutup.
Sudah 20 tahun ia berjualan bakmi di Gondomanan.
"Ya gimana lagi, saya pasrah saja. Pengennya ya masih berjuang, tetapi putusan pengadilan seperti itu. Tidak tahu lagi mau bagaimana," tambahnya.
• Cari Keadilan, PKL Gondomanan Ajukan Kasasi ke MA
• BREAKING NEWS : Lapak Mau Digusur, Lima PKL Gondomanan Gelar Topo Pepe di Depan Keraton Yogyakarta
Eksekusi lapak-lapak PKL di Gondomanan tersebut sempat berjalan cukup alot.
Rencana awaln, eksekusi dilakukan pada pukul 09.00 WIB.
Namun ada beberapa kelompok yang merasa keberatan.