Merapi Meletus

BPBD Sleman Sebut Potensi Lahar Dingin Merapi Tahun Ini Menurun, Material Erupsi Terpusat di Puncak

BPBD Sleman Sebut Potensi Lahar Dingin Merapi Tahun Ini Menurun, Material Erupsi Terpusat di Puncak

Penulis: Andreas Desca | Editor: Hari Susmayanti
Dok TRC BPBD Sleman
Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (9/11/2019) pagi 

Dia juga menuturkan bahwa yang paling berbahaya yakni para pelaku tambang yang berada di aliran sungai yang ditambang.

"Memang yang paling bahaya itu yang berada di alur pertambangan, karena tidak ada DAM penahan," katanya.

Sebelumnya, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas letusan pada Sabtu (9/11/2019) pagi sekitar pukul 06.21 WIB.

Dari catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), amplitudo maksimal 65 mm dan kolom letusan setinggi 1.500m dari puncak dengan durasi 160 detik.

APL yang terjadi terbilang kecil, jika dibanding dengan APL pada 15 Oktober lalu, yang kolom asap mencapai 3.000 m.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan penyebab luncuran awan panas Merapi kalini dipicu oleh akumulasi gas dalam perut gunung.

"Penyebab masih sama dengan awan panas letusan sebelumnya, karena akumulasi gas,"katanya, Sabtu (9/11/2019).

Akibat APL tersebut, beberapa daerah terpantau terjadi hujan abu tipis. Info sementara yang diterima BPPTKG, hujan abu tipis terjadi di Wonolelo, Sawangan, Magelang dan Tlogolele, Selo, Boyolali.

"Arah angin ke Barat, pantuan tidak terjadi hujan abu di Sleman, Kalitengah lor, Kaliadem, Kaliurang, Turgo.

Saat ini hujan abu masih kami data lebih lanjut,"bebernya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. APL yang terjadi pagi ini tidak mengubah status Gunung Merapi.

Status Gunung Merapi masih Waspada (Level II). Hal itu karena material Gunung Merapi tidak melebihi jarak aman, yaitu 3 km.

"Masyarakat dapat berativitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Status masih Waspada (Level II),"lanjutnya.

Menurut pengamatan BPPTKG pukul 00.00 hingga 06.00 secara visual gunung jelas.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intesitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.

(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved