Viral Video Masinis Beli Jajan Saat Kereta Berhenti, Warganet Tertawa Ngakak

Sebuah video masinis membeli makanan saat kereta berhenti di depan palang pintu beredar. Terlihat masinis dengan santai berjalan kembali ke lokomotif

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
tangkapan layar twitter.com/chamberafli
Tangkap layar masinis beli jajan saat kereta berhenti 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebuah video masinis membeli makanan saat kereta berhenti di depan palang pintu beredar.

Terlihat masinis dengan santai berjalan kembali ke lokomotif seusai dirinya membeli jajan di sebuah warung.

Padahal, sejumlah warga telah menunggu untuk segera melintas.

Video yang diunggah akun Twitter @Chamberafli itu sempat viral di media sosial.

Hingga kini, unggahan itu mendapat 22,1k retweets dan 18,9k likes, padahal baru diunggah pada Kamis (7/11/2019), pukul 21:24 malam.

Video tersebut menuai banyak respon.
Sebagian besar warganet memahami itu hanya candaan.
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang ikut menertawakan aksi masinis tersebut.

“Masinis : gabut ah nungguin masuk ke stasiun mending gua beli ciki dulu di warung,” ujar akun @seyoosee.

“Dalem ati yg pake motor, si brengsek gua lg belet boker pake acara ni loko brenti di tengah jalan,” kata @akbarsan_"

"Terima kasih mimin, meskipun sebagian besar penduduk twitland ini sudah paham kalau twit ini bercandaan, memang perlu pihak yang memberikan "pencerahan" biar yang "tidak tahu/belum tahu" enggak asal hujat," tulis akun @jejewcksn

"Orang2 kehilangan waktunya hanya untuk menunggu dia jajan wkwkwk," tulis akun @afhryn

Meski begitu, pengunggah video tersebut mengklarifikasi ini bukanlah hal disengaja. Kereta memang berhenti di sebuah stasiun di daerah Sukabumi.

Bahkan, akun resmi @keretaapikita juga telah mengklarifikasi hal tersebut.

“Kami klarifikasi bahwa kejadian tersebut tidak benar. Lokomotif berhenti karena proses naik turun bukan karena Asisten Masinis sedang membeli makanan,” terang akun resmi tersebut.

Viral Video Masinis Beli Jajan Saat Kereta Berhenti, Warganet Tertawa Ngakak
Viral Video Masinis Beli Jajan Saat Kereta Berhenti, Warganet Tertawa Ngakak (twitter.com/keretaapikita)

Mereka juga memberikan tautan Facebook yang sifatnya mencerahkan kejadian tersebut.

PT KAI langsung memberikan klarifikasi melalui laman https://kai.id/.

Dalam rilisnya, PT KAI menyatakan bahwa kereta berhenti bukan karena sedang menunggu asisten masinis. 

Melainkan kereta berhenti sedang meninggu penumpang naik.

Peristiwa ini terjadi di Stasiun Parungkuda, Sukabumi.

Berikut penjelasan lengkap dari PT KAI:

Terkait video yang beredar luas di sosial media, Kami klarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang tersebut bukan karena sedang menunggu asisten masinis dari Lokomotif CC 206 13 33, melainkan sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi.

Kejadian berlangsung pada 31 Oktober 2019, KA Pangrango rute Sukabumi-Bogor dengan nomor 393 sedang melakukan pemberhentian di Stasiun Parungkuda untuk proses naik dan turun penumpang. 

Setiap Kereta Api yang berhenti di Stasiun Parungkuda, Lokomotifnya akan menutup Jl. Parakan Salak yang tepat berada di ujung emplasemen stasiun.

Hal tersebut dikarenakan stasiun yang kecil dan emplasemen stasiun yang tidak cukup panjang, sehingga posisi Semboyan 10 G yang merupakan tanda berhenti lokomotif berada sejajar dengan perlintasan sebidang.

KA Pangrango dengan Nomor 393 memiliki jadwal keberangkatan dari stasiun Sukabumi pukul 15.45 dan tiba di Stasiun Bogor pukul 17.48. KA tersebut terdiri dari 1 Kereta Eksekutif, 1 Kereta Pembangkit, dan 3 Kereta Ekonomi.

"Tidak benar bahwa Penutupan tersebut dikarenakan menunggu masinis yang sedang membeli makanan" ujar VP Public Relations KAI Edy Kuswoyo.

Edy menegaskan bahwa kejadian penutupan perlintasan tersebut selalu terjadi setiap harinya dan merupakan hal yang normal terjadi di Stasiun Parungkuda.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved