Nasional
Memperjuangkan Keilmuan, Sardjito Dikukuhkan Sebagai Pahlawan Nasional
Sejak sembilan tahun lalu UGM telah memperjuangkan Sardjito sebagai Pahlawan Nasional, dan anugerah tersebut baru didapatkan di tahun 2019 ini.
TRIBUNJOGJA.COM - Atas perjuangannya dan dedikasinya semasa hidupnya dalam bidang keilmuan, Prof Dr M Sardjito yang tidak lain merupakan Rektor pertama UGM dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional pada Jumat (8/11/2019) di Jakarta.
Anggota tim pengusul, Prof dr Sutaryo menjelaskan penganugerahan ini lantaran Sardjito merupakan sosok ilmuwan pejuang sekaligus pejuang ilmuwan.
Sardjito fokus dan aktif waktu itu di bidang pendidikan seperti di Budi Utomo.
Sutaryo menjelaskan, selain di bidang keilmuan, Sardjito juga sebagai peletak Pancasila sebagai dasar perguruan tinggi di Indonesia.
• Tutorial Tampil Kece dengan Makeup Sachet yang Praktis dan Terjangkau
Ia juga dikenal sebagai pendiri PMI dan banyak meneliti obat-obatan bagi rakyat maupun pejuang kemerdekaan.
“Ya sarjana komplet. Aktif di sosial, budaya, perdamaian dan seni rupa juga,” ungkapnya.
Menurutnya, sebelumnya sejak sembilan tahun lalu UGM telah memperjuangkan Sardjito sebagai Pahlawan Nasional, dan anugerah tersebut baru didapatkan di tahun 2019 ini.
“Tahun 2011 tim mulai dan Juli 2012 sudah ada surat pengusulan,” terangnya
Rektor UGM, Panut Mulyono, menerangkan jika Sardjito merupakan ilmuwan pejuang dan juga pejuang ilmuwan.
Menurutnya, sifat pejuang Sardjito ini patut diteladani oleh generasi saat ini.
• Prof Dr Sardjito, Rektor Pertama UGM Yogyakarta Resmi Dikukuhkan Sebagai Pahlawan Nasional
"Semoga kita dapat meneladani semangat dan ketulusan almarhum dalam berjuang bagi masyarakat, bangsa, dan negara," ungkapnya.
Sementara itu, Budhi Santoso, satu di antara keluarga Sardjito, merasa bahagia dengan anugerah tersebut.
Dia pun bersama dengan keluarga yang lain menyambut bahagia penganugerahan tersebut dan berterimakasih kepada seluruh tim yang telah berusaha secara maksimal memperjuangkan Sardjito sebagai Pahlawan Nasional.
“Ini anugerah istimewa bagi keluarga. Atas nama keluarga kami mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah memperjuangkan pemberian gelar tersebut,” terangnya.
Perlu diketahui, sebelumnya Sardjito juga sempat mendapatkan penghargaan istimewa dari Pemerintah RI atas perannya dalam pembangunan UGM (1951), Bintang Gerilya (1958), Bintang Mahaputra Tingkat III (1960), Bintang Keilmuan dari Uni Soviet (1960), dan masih banyak lagi. (TRIBUNJOGJA.COM)
'Selamat Jalan Artidjo Alkostar, Sobatku, Kami Kehilanganmu' |
![]() |
---|
Didampingi Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Ganjar, Presiden Jokowi Jajal KRL Yogyakarta-Solo |
![]() |
---|
Artidjo Alkostar Meninggal, Rektor UII Akui Negara Kehilangan Sosok Teladan |
![]() |
---|
Kisah Artidjo Alkostar dan Penghargaan Satya Lencana yang Tidak Terealisasi |
![]() |
---|
Menkes Nilai Pelaksanaan Vaksinasi Massal di DI Yogyakarta Lebih Baik Dibandingkan Jakarta |
![]() |
---|