Nasional

Kemendikbud: Batik Jadi Satu dari Sembilan Warisan Budaya yang Ditetapkan UNESCO

Kemendikbud menetapkan 39 warisan budaya tak benda Indonesisa yang berkaitan dengan tekstil, satu di antaranya adalah batik.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Agung Ismiyanto
Kasubdit Warisan Budaya Tak Benda Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Binsar Manulang 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan 39 warisan budaya tak benda Indonesisa yang berkaitan dengan tekstil, satu di antaranya adalah batik.

Bahkan, batik menjadi satu dari sembilan warisan budaya yang ditetapkan oleh UNESCO.

Kasubdit Warisan Budaya Tak Benda Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Binsar Manulang menjelaskan, pihaknya memiliki data sekitar 1.086 warisan budaya tak benda dari seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, pihaknya juga menetapkan sekitar 39 warisan budaya tak benda.

Tutorial Tampil Kece dengan Makeup Sachet yang Praktis dan Terjangkau

“Dari 39 ini berkaitan dengan tekstil seperti batik, ulos dan kain tenun. Kami lakukan hal ini dalam rangka pencatatan dan penetapan warisan budaya,” jelasnya, Selasa (5/11/2019).

Pencatatan dan penetapan warisan budaya tak benda ini agar basis data yang dimiliki juga semakin kuat.

Menurutnya, warisan budaya tak benda Indonesia merupakan identitas bangsa maka dengan demikian perlu dilestarikan dan dilindungi.

“Hal ini merupakan bagian dari budaya bangsa, diri kita. Pencatatan ini bukan berarti kami khawatir atau  perlu dilindungi. Hal ini merupakan warisan yang dimiliki dan hidup serta berkembang sampai sekarang,” urainya.

Adapun upaya pelestarian lakukan berbagai sosialisasi di berbagai daerah.

Khusus batik, ada sejumlah acara besar di Solo dan Yogya. Untuk Solo bahkan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Hindari Klaim Negara Lain, Kemendikbud Perkuat Pencatatan dan Pendataan Warisan Budaya Indonesia

Sementara, kegiatan besar-besaran dengan mengundang duta besar dari seluruh dunia di Jakarta.

“Berbagai kegiatan ada pameran seperti fashion show dan kegiatan lain. Tujuannya untuk memperkenalkan batik atau menyebarkan batik merupakan warisan budaya dari seluruh Indonesia,” ujar Binsar.

Adapun dengan kegiatan symposium yang dihadiri negara Asean ini,  pengrajin atau stakeholder yang berkaitan dengan tekstil berkreasi dan semangat melakukan usaha yang berkaitan dengan tekstil.

“Harapannya komunitas tekstil bisa menjalin kerjasama dengan komunitas di Asean,” ujarnya.

Dalam acara ini dihadiri oleh 23 pembicara yang merupakan pemerhati wastra atau kain tradisional yang berasal dari 16 negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Korea, China, Spanyol, Filipina, dan lainnya.

Sementara 200 peserta dari dalam dan luar negeri ini juga mengikuti kegiatan ini. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved