Predator Ganas Piranha Ternyata Bukan yang Paling Mematikan di Hutan Amazon
Berikut merupakan daftar delapan hewan paling mematikan di Pulau Amazon yang ternyata bukan cuma ikan piranha saja.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Alih-alih membangun jaring, mereka berkeliaran di lantai hutan. Itulah mengapa mereka menyebutnya demikian.
Laba-laba yang sangat agresif dan mematikan ini ditemukan di hutan hujan Amazon di beberapa negara Amerika Selatan termasuk Brasil, Peru, Ekuador, dan Venezuela. Mereka juga ditemukan di banyak bagian manusia yang dihuni di Brasil.
Laba-laba ini merupakan makhluk nokturnal, mencari makan hanya di malam hari. Pada siang hari, mereka bersembunyi di beberapa bagian rumah, di bawah batu atau batang pohon yang terjatuh.
Akibatnya, laba-laba ini memiliki tingkat kemungkinan pertemuan dengan manusia yang sangat tinggi.
Setelah terganggu, laba-laba pengembara Brasil akan menggigit berulang kali. Mereka juga terkenal karena menunjukkan tampilan defensif dengan mengangkat tubuh mereka dengan kaki belakang.
Racun laba-laba Brasil mengandung racun yang bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri ekstrim, masalah napas dan penglihatan kabur. Tanpa perawatan medis segera, gigitan itu juga bisa mengakibatkan kematian, terutama pada anak-anak kecil.
Untungnya, ada antivenom tersedia untuk korban sengatan laba-laba ini.
8. Semut Peluru

Sengatan dari semut peluru mungkin adalah sengatan serangga yang paling menyakitkan yang pernah diketahui manusia. Sengatannya akan terasa seperti ditembak. Itu sebabnya semut mematikan ini dinamai demikian.
Semut peluru berbahaya ditemukan di hutan hujan dataran rendah di Nikaragua, Bolivia, dan Paraguay. Mereka terutama tinggal di pangkal pohon. Tumbuh hingga panjang maksimum 1,2 inci, semut peluru juga termasuk semut terbesar di dunia.
Sengatan semut peluru hampir 30 kali lebih menyakitkan daripada sengatan lebah madu. Mereka menggunakan sengatan yang sangat menyakitkan hanya untuk pertahanan.
Ketika terancam, tidak peduli apakah itu hewan besar atau manusia, semut peluru akan berulang kali. Racun mereka mengandung neurotoxin yang melumpuhkan yang disebut 'poneratoxin'. Ini menyebabkan rasa sakit yang hebat, panas dan bengkak. Biasanya, nyeri sengatan semut peluru akan berlangsung selama 24 jam. (*)