Nusron Wahid : Jalankan Amanah Dewan Pimpinan Daerah, Bamsoet Tetap Maju jadi Caketum Partai Golkar

Nusron Wahid : Jalankan Amanah Dewan Pimpinan Daerah, Bamsoet Tetap Maju jadi Caketum Partai Golkar

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/Haryantipuspasari
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM - Terpilihnya Bambang Seosatyo sebagai ketua MPR sempat dikira banyak pihak akan menyelesaikan persaingan menjadi ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional bulan Desember mendatang.

Namun ternyata hal itu tidak terbukti.

Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid menegaskan Bambang Soesatyo tetapkan akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar pada Munas Desember mendatang.

Bambang menurut Nusron tetap maju menjadi caketum pada munas karena memang diminta oleh sejumlah pimpunan DPD tingkat 1 dan 2.

"Pak Bamsoet hanya menjalankan amanah dari DPD 1 dan dan DPD 2, amanat DPD 1 dan DPD 2 meminta pak Bamsoet maju (jadi Caketum). Enggak mungkin (mundur). Sebagai kader, itu mengingkari dan mengkhianati desakan dan keinginan serta amanat dari kader di tingkat bawah, apalagi kader di tingkat bawah itu sah terhadap masa depan partai," kata Nusron di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Nusron mengatakan, Partai Golkar memiliki watak yang kompetitif antara satu kader dengan kader lainnya.

Menurut dia, kompetensi antara kader partai dalam pemilihan caketum akan lebih baik, dari pada aklamasi.

"Kita dari awal tidak menghendaki Aklamasi. Pertama watak Golkar itu watak kompetisi, antara satu kader dan kader lainnya. Bukan watak hegemoni, kami tidak mengatakan kalau aklamasi itu jelek, baik. tapi watak kader Golkar itu kompetensi, cara kompetensi itu lebih baik, kalau bertarung secara demokratis," ujarnya.

Jelang Pilkada 2020, KPU Bantul Gencarkan Sosialisasi dan Pendidikan Demokrasi

Nusron mengakui, sebelum Bambang menjadi Ketua MPR, sempat ada pertemuan bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Namun, kata dia, pertemuan itu hanya menyepakati jadwal pelaksanaan Munas, bukan meminta mantan Ketua DPR itu mundur dari pencalonan caketum.

"Enggak. Enggak ada kalimat mundur, masak mundur-mundur bagian begitu, nggak ada," tuturnya.

Lebih lanjut, ketika ditanya peta dukungan untuk Bambang untuk maju jadi caketum, Nurson enggan mengungkapkan secara detail.

Ia meyakini Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar itu akan mendapat suara terbanyak.

"Ya banyaklah, mayoritas, insyallah kita menang kok," pungkasnya.

Tak ada persaingan lagi

Sebelumya, Bambang Soesatyo menegaskan, sudah tidak ada lagi persaingan antara dirinya dan Airlangga Hartarto untuk memperebutkan posisi ketua umum Partai Golkar.

"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi persaingan, kita sudah selesai," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Bambang mengatakan, pihaknya sengaja untuk menurunkan tensi politik dan melakukan konsolidasi.

"Lain-lain biarlah saya ketua umum dan Tuhan yang tahu apa yang sudah kita membuat komitmen," ujarnya.

Sementara itu, Airlangga mengatakan, Golkar sudah membuktikan kesolidannya untuk mengutamakan kepentingan nasional.

"Jadi hari ini sudah jelas Golkar membuktikan soliditas dengan soliditas kebersamaan Partai Golkar mengutamakan kepentingan nasional di atas segala-galanya," kata Airlangga. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Beri Sinyal Mundur, Bamsoet Disebut Bakal Maju Lagi Jadi Calon Ketum Golkar", .

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved