Kota Yogya

Diskopnakertrans Kota Yogya Dorong UKM Memiliki IUM

Diskopnakertrans Kota Yogyakarta terus berproses dalam melakukan pendataan pelaku UKM yang ada di Kota Yogyakarta.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopnakertrans) Kota Yogyakarta Lucy Irawati mengatakan bahwa anggaran untuk pengembangan UKM pada tagub 2019 sekitar Rp 4,6 miliar.

Adapun potensi UKM di Kota Yogyakarta meliputi tiga hal yakni fashion, kuliner, dan kriya.

Namun, Lucy mengatakan, bahwa pihaknya terus berproses dalam melakukan pendataan pelaku UKM yang ada di Kota Yogyakarta.

Tutorial Tampil Kece dengan Makeup Sachet yang Praktis dan Terjangkau

Ia menyebut pendataan menjadi bagian paling menantang mengingat pelaku UKM seringkali mengganti haluan mereka dan juga beberapa alasan lainnya.

"Kalau sampai dengan saat ini, pelaku UKM yang berhasil kita data sebanyak 3244 pelaku UKM. Kami gunakan IUM (Izin Usaha Mikro) sebagai acuan. Jadi jumlah ini adalah yang sudah memiliki IUM," bebernya kepada Tribunjogja.com, Senin (16/9/2019).

Pihaknya terus mendorong pelaku UKM untuk segera mendaftarkan usaha dan mendapatkan IUM.

Satu di antaranya melalui program penumbuhan wisausaha baru yakni Home Business Camp (HBC) yang sudah kali keenam digelar dan Karang Mitra Usaha (KAMU) yang digelar kedua kali.

"HBC menyasar warga usia 18-28 tahun dengan pelatihan dan pendampingan selama 2 tahun. Sementara KAMU menyasar usia 29 tahun ke atas juga dengan pelatihan dan pendampingan. Mereka ini ada yang sudah punya IUM, ada yang belum sehingga saat pelatihan kami minta untuk segera mendaftarkan," terangnya.

SitusKeren.id Bantu Pelaku UMKM Go Digital

Ia mengaku bahwa jebolan dari kedua program tersebut sangat menggembirakan.

Lucy menjelaskan dengan program tersebut Kota Yogyakarta memiliki wirausaha baru yang bermunculan dan membawa kebaruan, baik dari sisi pelaku maupun produknya.

"Selain dari program tersebut, kita juga melakukan kegiatan pendampingan UKM yang sudah ada. Tujuannya adalah mendorong mereka untuk segera mendapatkan legalitas dengan memiliki IUM," urainya.

Selain itu, untuk memajukan potensi UKM yang ada, pihaknya juga melakukan peningkatan SDM UKM, peningkatan kualitas dan kuantitas produk UKM, peningkatan promosi UKM melalui pameran baik di dalam maupun luar Kota Yogyakarta, serta penumbuhan dan pendampingan kampung UKM.

"Kampung UKM maksudnya mengembangkan potensi UMKM yang ada di wlayah tersebut. Pilot project kampung UKM ada di Wirogunan Mergangasan yang di sana banyak menonjol fashionnya. Mulai lurik, jumputan, sibori, ecoprint, dan juga ada kerajinan yang lain dan kuliner," tuturnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved