MiG-25, Jet Tempur 'Jadul' Masih Tercepat di Dunia Hingga Saat Ini
Jet tempur buatan masa Uni Soviet itu juga masih muncul sebagai kekuatan penggentar NATO.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM – Pesawat tempur “jadul” MiG-25 masih tercatat sebagai jet tempur tercepat di dunia hingga saat ini.
Bahkan dibanding jet tempur generasi 4 dan 5, seperti F-22 Raptor.
Dikutip dari Sputniknews.com, Rabu (23/10/2019) dari portal bertema militer We Are the Mighty, jet tempur buatan masa Uni Soviet itu juga masih muncul sebagai kekuatan penggentar NATO.
MiG-25 yang oleh NATO diberi kode nama Foxbat, mesin jet turbonya mampu mendorong pesawat mencapai kecepatan 2,8 Mach (sekitar 3.500 km/jam, atau 2.150 mph).
Secara teoritis, mesin jet MiG-25 mampu mencapai kecepatan maksimal 3,2 Mach (mendekati 4.000 km/jam atau 2.450 mph).
Kecepatan luar biasa ini membuat pesawat yang didesain Mikoyan Gurevich mampu jauh meninggalkan laju terbang pesawat sejenis buatan AS dan sekutu-sekutunya.
Prototipe MiG-25 mengudara pertama kali pada 1964, dan hasil produksi massalnya mulai dioperasikan sejak 1970.

Pada 1979, seorang pilot Uni Soviet, Viktor Ivanovich Belenko, membawa kabur jet tempur MiG-25 dari pangkalannya dan mendarat di Hakodate, Jepang.
Pembelotan pilot Soviet ini membuat AS punya kesempatan membedah isi perut jet tempur MiG-25 yang mereka takuti.
Saat peristiwa ini terjadi, George W Bush, memimpin CIA. George W Bush ini Presiden AS yang memimpin koalisi saat Perang Teluk I saat Saddam Hussein menginvasi Kuwait.
Diketahui kemudian, MiG-25 memiliki sejumlah kelemahan. Dua di antaranya, pesawat ini tidak memiliki sistem radar penembakan dan kemampuan manuvernya rendah saat pertempuran udara.
Sebuah konten video di akun You Tube, The Buzz, diunggah 17 Juni 2019, menjelaskan urutan 10 jet tempur yang memiliki kecepatan super di dunia.
MiG-25 nangkring di urutan pertama. Urutan 10 diduduki Chendu J-10 produksi China. Jet tempur ini mampu terbang hingga kecepatan 2.327 km/jam.
Urutan 9 ada Dassault Mirage 200 produksi Prancis. Jet tempur ini mampu terbang hingga kecepatan 2.336 km/jam.
Berikutnya di urutan 8 ada Lockheed Martin F-22 produksi pabrikan AS yang mampu melaju hingga kecepatan 2.410 km/jam.
Peringkat 7 diduduki Sukhoi Su-57 dari Rusia. Pesawat tempur ini mampu terbang hingga kecepatan 2.440 km/jam.
Di atas Su-27 ada Eurofighter Thypoon yang mampu melesat hingga kecepatan 2.495 km/jam.
Ini pesawat tempur produksi bersama negara-negara Uni Eropa.
Setelah Thypoon di peringkat berikutnya ada jet tempur Sukhoi Su-27 dari Rusia.
Pesawat yang diaktifkan di berbagai palagan perang oleh Rusia ini mampu terbang 2.500 km/jam.
Di urutan ke 4 dikuasai jet tempur Mc Donnel Douglas F-15.
Pesawat yang dipakai kekuatan udara Angkatan Laut AS ini mampu meluncur hingga kecepatan 2.665 km/jam.
Peringkat ketiga tercepat dikuasai MiG-31 dari Rusia.
Pesawat ini memiliki kecepatan terbang hingga 3.000 km/jam.
Sedangkan runner-up 10 jet tempur tercepat di dunia diduduki jet penyerang F-15 dari Mc Donnel Douglas.
Pesawat AS ini mampu terbang hingga kecepatan 3.017 km/jam.
Dikutip dari Wikipedia, produksi MiG-25 berakhir pada 1984. Total ada 1.186 pesawat pernah diproduksi dan memperkuat armada udara Uni Soviet (Rusia) dan negara-negara sekutunya.
MiG-25 jadi satu di antara beberapa simbol masa perang dingin.
MiG-25 muncul sebagai satu dari beberapa usaha Soviet menghadapi kehadiran pesawat pengintai hipersonik SR-71 Blackbird.
Selain Uni Soviet (Rusia), Angkatan Udara India dan Aljazair adalah dua negara yang pernah jadi pengguna terbanyak MiG-25 di dunia.
Di jazirah Arab, Suriah juga pernah menerima sejumlah besar jet MiG-25.
Armada udara lama itu masih terlihat hingga tahun lalu di sebuah pangkalan udara di Homs.

Citra satelit bersumber Google Earth dan SpaceKnow Analytics, dikutip jejaktapak.com, sejumlah besar jet MiG-25 tampak di pangkalan militer T4/Tiyas di Homs, sebelah barat Palmyra.
Data muncul Mei 2016, bersamaan ketika pasukan ISIS menggempur pangkalan tersebut.
Sejumlah pesawat tampak di parkir di permukaan beraspal.
Namun perekaman citra satelit komersial ini sudah berusia lebih dari satu tahun.
Data Flight International World Air Forces 2017 yang dirilis Flight Global, hanya mencantumkan dua MiG-25 di jajaran Angkatan Udara Suriah.
(Tribunnews.com/Setya KS)