Bantul
Siswa SMKN 1 Pundong Ciptakan Alat Pendeteksi Longsor
Seorang siswa jurusan Teknik Audio Video (TAV) SMK Negeri 1 Pundong, Kabupaten Bantul, menciptakan alat pendeteksi gerakan tanah.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
"Apalagi Bantul kan potensi longsor cukup tinggi," tuturnya.
Kepala sekolah SMKN 1 Pundong, Sutapa mengatakan, cukup bangga dengan kreatifitas dan inovasi dari siswanya. Alat deteksi tanah longsor, menurut dia, merupakan alat kedua.
Setelah sebelumnya, siswa SMKN 1 Pundong, pada tahun lalu juga pernah merancang alat deteksi banjir.
• Kepala SMAN 1 Yogya dan SMKN 1 Pundong Sambut Baik Wacana Kebijakan Rotasi Guru dari Kemendikbud
Sebagai ujicoba, alat deteksi bencana karya SMKN 1 Pundong itu dipasang di Padukuhan Blali, Desa Seloharjo Pundong.
Pasalnya, didaerah tersebut merupakan kawasan perbukitan sehingga sangat rawan terjadi bencana tanah longsor. Apalagi letaknya dekat dengan pemukiman.
"Kita sengaja pasang disini. Karena disini wilayah perbukitan dan dengan pemukiman warga. Rawan terjadi longsor sehingga prioritas keselamatan warga yang kita utamakan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengaku mengapresiasi dengan kreativitas dan inovasi luar biasa yang telah diciptakan siswa SMKN 1 Pundong.
Ia berharap, alat tersebut terus disempurnakan. Sehingga menjadi alat dengan standarisasi khusus, sebagai deteksi dini bencana longsor hasil karya pelajar Bantul.
"Bantul merupakan daerah dengan potensi bencana cukup tinggi. Kami siap mendorong dan bekerjasama dengan SMK negeri 1 Pundong untuk pengembangan alat tersebut," ujar dia.(TRIBUNJOGJA.COM)