Densus 88 Dimarahi Bapak Kos, Disuruh Buka Sepatu Saat Hendak Geledah Kamar
Pemilik kos yang ditempat terduga teroris di Lampung memarahi Densus 88 yang hendak melakukan penggeledahan
Salah satu anggota Densus 88 Anti Teror menyebutkan, terduga teroris SRF merupakan pimpinan dari tiga terduga teroris yang ditahan dalam serangkaian penangkapan pada Senin 14 Oktober 2019 lalu.
"Jadi dia memimpin kelompok kecil Y, RM, APD dan Adnan yang tertangkap di Tambun. Dari lima orang ini dia (SRF) sendiri yang belum ketangkap. Jadi dia (SRF) sebagai amir (pimpinan) dari kelima orang tersebut," jelasnya.
Kelompok kecil SRF ini berencana melakukan kegiatan amaliyah di beberapa tempat meliputi area keramaian dan hiburan malam.
"Dan dia (SRF) jugalah yang memimpin saat melakukan baiat di Batu Putu, dia juga yang memberikan arahan dan tauziah," tuturnya.
Disinggung jaringan di atasnya, pimpinan Densus ini mengatakan bahwa SRF di baiat melalui via sosial media. "Kiblatnya ke ISIS," ucapnya.
Wafdi Kurnia Lurah Pelita yang menyaksikan penggeledahan mengatakan, keseharian terduga SRF tertutup. “ Dan informasi warga dia ketua rukun kematian," terangnya.
Ia menuturkan SRF merupakan anak laki-laki dari empat bersaudara dari Yusuf Rizani.
"Kata istrinya sekarang posisi bekerja tapi gak tahu bekerja dimana, istrinya juga gak tahu karena sudah seminggu ini tidak ada kabar, dari hari senin lalu," tandasnya.
Camat Enggal Samsu Rijal menerangkan, petugas Densus tidak menemukan barang bukti terkait dugaan aksi terorisme.
"Di sini tidak ditemukan apa-apa, ini pengembangan yang di Way Halim minggu lalu," ujarnya.
Samsu mengatakan, Y sudah ditangkap seminggu lalu. Atas kejadian ini, Samsu menuturkan pihaknya akan melakukan antisipasi bekerjasama dengan warga sekitar.
"Jadi kalau ada hal hal yang aneh, cepat cepat laporkan. Kan ada babinkamtibmas dan babinsa ada RT Lurah," ujarnya. (*)