Gunungkidul

Selalu Kekeringan, Kini Widoro Lor Berubah Jadi Daerah Subur Berkat Ini

Perubahan terjadi sejak dua bulan yang lalu ketika masyakat menemukan sumber air yang menyembur ke permukaan tanpa bantuan pompa air.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto
Air yang menyembur ke permukaan dimanfaatkan warga untuk pertanian hingga perikanan. 

TRIBUNJOGJA.COM - Padukuhan Widoro Lor, Desa bendung, Kecamatan Semin yang dulunya daerah tandus kini berubah menjadi daerah yang subur.

Perubahan terjadi sejak dua bulan yang lalu ketika masyakat menemukan sumber air yang menyembur ke permukaan tanpa bantuan pompa air.

Air yang menyembur tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk pertanian hingga kebutuhan sehari-hari tanpa dikenai biaya oleh pemilik lahan.

Saat ini suasana Widoro Lor berbeda 180 derajat jika dibanding dengan beberapa bulan lalu, tepatnya sebelum air menyembur ke permukaan.

11 Rekomendasi Restoran Jepang di Kota Yogyakarta yang Perlu Kamu Tahu

Sebelumnya, tanah mengalami retak-retak akibat kekeringan yang melanda, namun saat ini tanah tersebut telah disulap menjadi tanah subur.

Berbagai macam tanaman tumbuh di sekitar lahan tersebut seperti tanaman jagung hingga tanaman terong.

Bahkan dengan munculnya air, pemilik lahan membuat kolam ikan.

"Air digunakan untuk menanam tanaman jagung, terong, dan tanaman lainnya tumbuh dengan baik. Lahan yang pakai air ini kurag lebih 3 hektar, saya sengaja tidak menjual air ini," ujarnya, Senin (21/10/2019).

Lahan pertanian dan juga perikanan membuat daya tarik sendiri untuk warga datang melihat lokasi menyemburnya air ke permukaan.

Dengan banyaknya warga yang datang untuk melihat lahan tersebut warga sekitar memanfaatkan kondisi tersebut membuat warung.

Melegenda Sejak Tahun 1965, Jenang Dawet Khas Gunungkidul Masih Diburu Masyarakat

"Kita juga menyediakan pakan ikan yang dibungkus kecil-kecil untuk pengunjung yang akan
memberi makan ikan. Satu kantongnya Rp 2000," katanya.

Warga sekitar yang ikut memanfaatkan air yang menyembur ke permukaan, Sudarto Wahab menuturkan, sebelum munculnya air daerah Widoro Lor adalah lokasi yang gersang hingga tidak dapat ditanami tanaman apapun.

Berbeda dengan sekarang, dimana saat musim kemarau pun, daerah Widoro lor menjelma menjadi daerah yang subur dan dapat ditanami tanaman apapun.

"Kalau musim kemarau lahan hanya dibiarkan saja karen atidak bisa ditanami," imbuhnya.

Selain untuk sektor pertanian atau perikanan air tersebut juga dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari hingga dikonsumsi.

Pengembangan Pariwisata Gunungkidul Membutuhkan Kerjasama antar OPD

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved