Proyek SAH Supomo Mangkrak Selama Dua Bulan, Warga Kirim Surat ke Wali Kota Yogyakarta
Proyek SAH Supomo tinggal menyisakan kesukaran bagi warga dan para pengguna jalan.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Proyek saluran air hujan (SAH) Supomo di kawasan Jalan Babaran, Celeban, Tahunan, Umbulharjo hampir dua bulan mangkrak, sejak operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada pertengahan Agustus lalu.
Hingga awal Oktober ini belum ada kejelasan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terkait kelanjutan proyek tersebut.
Alhasil, proyek SAH Supomo tinggal menyisakan kesukaran bagi warga dan para pengguna jalan.
Pantauan Tribun Jogja di lokasi pada Rabu (16/10/2019), pemotor tampak kesulitan melewati jalan yang hanya menyisakan jalur sempit itu.
Pengguna jalan dari arah Utara ke Selatan maupun sebaliknya mesti bersabar dan mengantre.
Pasalnya jalan tersebut hanya muat dilewati oleh satu kendaraan bermotor saja.
Warga setempat pun dibuat gusar dengan keadaan proyek yang amburadul.
Lubang galian yang belum ditutup membuat genangan air sehingga menjadi sarang bagi jentik nyamuk.
Belum lagi, persoalan debu yang menganggu. Warga pun berinisiatif menanam jagung di areal proyek tersebut untuk meminimalisir debu.
Warga Kirim Surat Minta Kejelasan
Karena sudah berlarut-larut tidak ada kejelasan dari Pemkot soal proyek tersebut, pada Rabu (15/10/2019) pagi warga setempat mengirimkan surat kepada Sekda Bagian Umum Pemkot Yogyakarta dan ditujukan kepada Wali Kota Yogya.
Ketua RT 37, Imam Sofiyan, saat dikonfirmasi membenarkan surat tersebut.
Surat itu merupakan yang kedua kalinya dikirim oleh warga setempat.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua RT 37, RT 38, dan RW 12 tersebut warga mendesak tiga hal kepada Pemkot Yogya.
Pertama soal normalisasi genangan air agar genangan bisa mengalir lancar.
Kedua tentang pemerataan jalan yang dilalui pengendara sehingga tidak berbahaya.
Terakhir soal penyemprotan sarang nyamuk di genangan air. (*)