Info Merapi

Merapi Keluarkan Awan Panas, Rekomendasi Jarak Bahaya dan Info Catatan Produktivitas Magma

Info Merapi terbaru dan terkini, keluar awan panas dengan tinggi kolom maksimal 3000 meter dari puncak pukul 16.31 WIB. Rekomendasi jarak bahaya 3 km

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Twitter BPPTK
Merapi semburkan abu vulkanik, Senin (14/10/2019) 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi (BPPTKG) memantau produksi magma Merapi. Meski tak terlihat jelas, namun ada gejala peningkatan produksi magma sejak tiga bulan terakhir.

Kasi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan bahwa hingga saat ini produksi magma masih berlangsung.

"Suplai magma masih berlangsung dan cukup intensif, dari data informasi ada peningkatan tiga bulanan ini. Kami pantau seismisitas dan deformasi, ada gejalanya,"katanya saat jumpa pers di BPPTKG, Senin (23/9/2019).

Ia menjelaskan bahwa Gunung Merapi masih diperkirakan mengeluarkan awan panas.

Terkait dengan awan panas letusan yang terjadi Minggu (22/9) pukul 11.36, kondisi Merapi tidak berbahaya.

Letusan tersebut terjadi akibat adanya tekanan yang meningkat secara tiba-tiba. Jika ada peningkatan tekanan, rekahan tersebut seperti katib yang tertutup.

Dengan katub tertutup tersebut, menyebabkan gas terakumulasi, sehingga gas bisa terlepas.

"Di sisi lain ada peningkatan suplai magma. Jadi ada dua yang mempengaruhi, ada produksi gas secara alami, dan ada peningkatan suplay magma. Meski awan panas ini berbeda, tetapi kondisi Merapi tidak berbahaya,"jelasnya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tetap tenang. Terkait jarak aman, masih tetap 3km dari puncak . Hal itu karena jarak luncur awan panas relatif rendah.

"Untuk awan panas letusan yang kemarin jarak luncurnya 1.200 meter, yang paling jauh beberapa waktu lalu 2.000 meter. Jadi jarak aman masih sama,"tambahnya.

Letusan Gas

Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi sempat mengeluarkan awan panas pada Minggu (22/9/2019) pukul 11.36 WIB.

Awanpanas terekam di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 125 detik dengan jarak awan panas diperkirakan sejauh 1200 meter.

Terpantau dari CCTV Merbabu kolom asap letusan setinggi lebih kurang 800 meter dari puncak.

Rilis BPPTKG yang diterima Tribunjogja.com menyebutkan, berbeda dengan awan panas guguran (APG) yang biasa terjadi sejak 1 Januari 2019.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved