Advertorial
Raih Sertifikasi Ruang Bermain Ramah Anak, Taman Pintar Semakin Terpacu Tingkatkan Pelayanan
Penetapan yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober lalu, membuat Taman Pintar terpacu untuk lebih meningkatkan pelayanan.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Taman Pintar berhasil mendapatkan Sertifikasi Standarisasi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia baik dari sisi alat peraga maupun kondisi wahana.
Penetapan yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober lalu, membuat Taman Pintar terpacu untuk lebih meningkatkan pelayanan.
Afia Rosdiana, Kepala Bidang Taman Pintar Yogyakarta menjelaskan, jika Taman Pintar sebenarnya merupakan ruang publik yang diperuntukkan untuk umum.
Dengan adanya sertifikasi tersebut, membuat Taman Pintar memang aman digunakan anak untuk tempat bermain bagi anak-anak.
• Batik yang Digunakan GKR Hayu Saat Upacara Mitoni Dipamerkan di Taman Pintar
"Dengan adanya sertifikasi RBRA semakin menunjukkan Taman Pintar adalah wahana ruang publik, dimana anak bermain di Taman Pintar sudah relatif aman. Baik dari segi alat peraga maupun dari situasi atau kondisi dari Taman Pintar, terangnya pada Minggu (13/10/2019).
Afia menjelaskan, Taman Pintar cukup berbeda dengan tempat edukasi wisata lainnya.
Di tempat lain bagi pengunjung yang ingin masuk sudah harus membayar, sedangkan di Taman Pintar bagian depan masih free.
Menurutnya saat ini di Taman Pintar sudah ada 54 zona.
Afia menjelaskan, untuk wahana yang ada, pihaknya selalu mencoba menggabungkan antara ilmu pengetahuan, budaya dan juga teknologi.
Pendekatan tersebut dimaksudkan selain untuk mengedukasi anak, juga memperkenalkan anak terhadap kebudayaan yang ada.
• Taman Pintar Yogyakarta Gelar Pameran Batik Keraton dan Pakualaman
"Untuk wahana, kita berbeda dengan yang lainnya. Semisal kita mendekatkan budaya itu disertai teknologi, supaya anak tertarik. Di tempat kita ada beberapa alat peraga yang bentuknya ICT seperti game yang ada di gadget, tapi sarat dengan edukasi dan ilmu pengetahuan," jelasnya.
Mengenai jumlah pengunjung Taman Pintar sendiri dalam setiap tahunnya sekitar 1 juta, dimana jumlah tersebut merupakan jumlah pengunjung yang masuk ke dalam wahana dan membeli tiket.
"Adanya sertifikasi kita tahu indikator permainan bagaimana yang layak anak. Kalau kemarin belum semuanya, yang dinilai hanya wahana yang free area," ungkapnya
Ke depan, Taman Pintar akan melakukan sertifikasi zona yang berbayar.
Selain itu juga akan menggunakan indikator-indikator RBRA yang telah ditetapkan oleh Kementerian P3A.
"Untuk yang area sertifikasi yang ada di zona-zona yang berbayar akan dilakukan kemudian. Insyaallah meskipun yang di dalam belum tersertifikasi, tapi kami akan mendekatkan dengan indikator bagaimana permainan untuk anak sesuai dengan yang sudah tersertifikasi," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)