Fakta-fakta Temuan Kerangka di Gunung Kidul : Diperkirakan Perempuan Muda Meninggal Setahun Lalu

Polisi lakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi kerangka yang ditemukan di Gunung Kidul. Sekilas, kerangka itu adalah perempuan muda.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Mona Kriesdinar
Tribunjogja.com | Wisang Seto Pangaribowo
Anggota TNI mendokumentasikan tulang belulang yang ditemukan warga, Kamis (3/10/2019). 

Tim Kedokteran Forensik (Dokkes) Polda DIY mulai menyelidiki dan mengidentifikasi kerangka manusia yang ditemukan di Dusun Sawah Lor, Desa Banyuoca, Kecamatan Playen. Namun, polisi menemukan sejumlah kendala. Antara lain karena properti yang ditemukan bersamaan dengan temuan kerangka itu sudah berada dalam kondisi rusak.

Pernyataan tersebut diutarakan oleh Kabid Dokkes Polda DIY, AKBP Is Sarifin, setelah melakukan evakuasi terhadap kerangka yang ditemukan, Jumat (04/10/2019).

Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen

"Saat ini kesulitan menentukan identitasnya karena dari properti yang ditemukan semua sebagian besar sudah dalam keadaan rusak, untuk jasad sudah lebih dari satu tahun," ungkapnya.

Tes DNA

Polisi kemudian akan membawa kerangka ke RS Bhayangkara untuk melakukan tes DNA.

Pengecekan DNA dilakukan untuk mencocokan jika ada warga yang kesilangan anggota keluarganya.

"Dari temuan sementara patut diduga ini jasad seorang perempuan, dari ukuran tulang yang ditemukan. Kemungkinan juga masih usia muda sekitar remaja 20 hingga 30 tahun kalau dilihat secara sepintas dari kerangka namun untuk lebih jelas kami akan memeriksa lebih lanjut," ungkapnya.

Misteri Tengkorak dan Pakaian Dalam Wanita di Lahan Pertanian Gunungkidul

Lanjutnya untuk tinggi jasad juga belum bisa ditentukan, setelah dibawa ke RS Bhayangkara baru bisa diukur tinggi badannya.

"Kita periksa tulang pahanya baru bisa kita tentukan. Sedangkan proses pemeriksaan kurang lebih untuk DNA paling cepat 1 minggu tetapi rata-rata 2 minggu," imbuhnya.

Saat disinggung mengenai seberapa dalam jasad terkubur, dirinya masih mengumpulkan bukti-bukti lebih mendalam.

"Kita kan masih belum tahu kontur tanah di sini ketika hujan mudah terkikis atau tidak, kalau saat ditemukan kerangka dikubur dengan kedalaman kurang lebih 30 cm. Tetapi untuk memastikan butuh pendalaman lebih jauh," ucapnya.

Kronologi penemuan tengkorak

Diberitakan sebelumnya, Mujiyo (55) warga Dusun Sawah Lor, Desa Banyusoca, Kecamatan Playen, menemukan tengkorak dan tulang-belulang saat dirinya menggarap lahan, Sabtu (28/9/2019). Ia yang baru pindah dari Sumatera setelah gempa Yogyakarta 2006 dan baru pertama kali ini menggarap lahan, hingga pada Sabtu pagi dirinya mencangkul lahan milik Perhutani.

Lokasi penemuan tengkorak dan tulang belulang, Kamis (3/10/2019).
Lokasi penemuan tengkorak dan tulang belulang, Kamis (3/10/2019). (TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto)

LAHAN tersebut sulit dijangkau, jika menggunakan kendaraan bermotor harus diparkir di tepi jalan dan menuruni sebuah bukit.

Sabtu pagi hari dirinya mulai mencangkul, tiba-tiba disela-sela mencangkul ia menemukan sebuah benda mencurigakan berbentuk gundukan berwarna putih, seketika dirinya mengakhiri pekerjaannya.

Lalu pada Minggu pagi, saat kerja bakti.

Ia memberanikan diri untuk bercerita kepada ketua RT, bahwa dirinya menemukan benda yang mencurigakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved