Agenda Jogja Hari Ini
Usung Wayang Kapi-Kapi, WJNC Hadir Kembali
Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) akan kembaki digelar untuk keempat kalinya, yakni pada Senin 7 Oktober mendatang.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) akan kembaki digelar untuk keempat kalinya, yakni pada Senin 7 Oktober mendatang.
Agenda tahunan yang digelar setiap HUT Kota Yogyakarta tersebut menyuguhkan 14 karakter Wayang Kapi-Kapi yang diusung oleh masing-masing kecamatan.
Salah Satu Tim Kreatif WJNC #4 yakni KPH Notonegoro menjelaskan bahwa pemilihan Wayang Kapi-Kapi merupakan bentuk kegelisahan Ngarsa Dalem atau Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X.
• Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen
Menantu dari Sultan ini pun mengatakan bahwa mertuanya menilai generasi muda saat ini tak mengenal Wayang Kapi-Kapi.
"Wayang Kapi-Kapi ini unik. Dia bagian dari cerita Ramayana dan hanya ada di Yogya. Kalau cerita Ramayana di Bali, tidak ada spesifik menyebut Wayang Kapi-Kapi. Jadi ini sangat khas, sayang kalau masyarakat sampai tidak tahu," bebernya dalam Jumpa Pers di Dinas Komunikasi dan Persandian Kota Yogyakarta, Kamis (3/10/2019).
Cerita tentang Wayang Kapi-Kapi tersebut, dijelaskan suami dari GKR Hayu ini, lahir pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Selain itu, Wayang Kapi-Kapi juga mengandung nilai filosofi yang tinggi karena mencerminkan kelompok yang berbeda hasil ciptaan Dewa Dewi, jumlahnya tidak banyak sehingga disebut minoritas, namun memiliki peranan yang penting dalam memenangkan Ramayana merebut Alengka.
"Wayang Kapi-Kapi ini juga sebagai wujud keberagaman. Mereka memiliki kekuatannya masing-masing," urainya.
• Pemkot Yogyakarta Akan Lakukan Kajian Terkait Toko Berjejaring
Bapak satu orang anak ini mencontohkan karakter Wayang Kapi Kingking yang merupakan perpaduan kepiting dan kera yang diciptakan oleh Sang Hyang Baruna atau Dewa Ikan.
Wayang Kapi Kingkin memiliki kontribusi yang besar dalam membangun jembatan menuju Alengka.
"Kami merancang ini sudah lama. Sudah sejak awal tahun ini. Harapannya makna filosofisnya bisa ditangkap dan diresapi masyarakat yang hadir melihatnya," ucapnya.
Berbagai kemampuan dalam Wayang Kapi-Kapi, juga diharapakan KPH Notonegoro bisa menjadi sosok idola baru bagi generasi muda Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya.
"Ini agar masyarakat memiliki idola dari budayanya sendiri. Selain itu harapannya, acara ini berdampak besar pada pariwisata Yogyakarta sehingga berimbas juga pada perekonomian masyarakat yang ikut terangkat," tambahnya.
• Perluas Wawasan, Pemkot Kota Gelar Lomba Anugerah Inovasi dan Penelitian Tahun 2019
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yeti Martanti menjelaskan bahwa pelaksanaan WJNC #4 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Peserta berasal dari 14 kecamatan dengan jumlah 1.400 peserta. Titik pemberangkatan ada di Jalan Sudirman dan sebagai pusat pelaksanaan ada di Jalan Margoutomo.