Kota Magelang
Wakil Wali Kota Magelang: Sistem Sanitasi Dibangun dengan Baik
Pemkot Magelang menilai perlu ada upaya peningkatan penyadaran terhadap warganya dalam membangun sistem sanitasi yang baik.
Dia berharap, masyarakat Kota Magelang bisa mereplikasi hal-hal positif tentang PHBS.
Termasuk Rejowinangun Utara, lanjutnya, agar ke-67 kepala keluarga (KK) yang masih belum punya jamban higienis bisa segera diatasi.
"Pemkot Magelang punya skala prioritas program pembangunan yaitu usulan dari masyarakat. Ada Musren tingkat kelurahan, manfaatkan momentum itu untuk mengusulkan, dan kami akan merealisasikannya dengan harapan program PHBS bisa sepenuhnya terwujudkan," ujarnya.
• Dinsos Pemkot Magelang Salurkan Program Bantuan Bertujuan Lanjut Usia
Sementara itu, Jefry Budiman, Manager Regional IUWASH Plus Jawa Tengah menjelaskan, Kota Magelang merupakan salah satu kota padat penduduk yang menjadi target pelaksanan LSIC.
Menurutnya, LSIC yaitu sebuah program yang memberikan kesempatan masyarakat mengatasi tantangan dalam pelaksanaan program-program air minum, sanitasi, dan perilaku hygiene yang adil dan setara.
Pembangunan SPALD merupakan wujud dari program kerja IUWASH yang sudah dilakukan di beberapa kelurahan di Kota Magelang.
"Dari 17 Kelurahan sudah 13 kelurahan terbangun 20 unit dengan 160 sambungan rumah, sedangkan dana yang digunakan untuk konstruksi SPALDS yaitu Rp734 juta,” ujarnya.
Program yang dicanangkan oleh IUWASH Plus cukup efektif untuk membantu masyarakat yang memiliki masalah dalam hal air bersih dan sanitasi.
Program ini berjalan dua tahap dari tahap pertama pada tahun 2011 masih bernama IUWAH dan Tahap II pada tahun 2019 menjadi IUWASH Plus. (TRIBUNJOGJA.COM)