Jejak Kuno di Kulon Progo Mulai Terkuak, Ada Sesuatu di Dekat Sendang
Kisah penemuan dan kemunculan situs bata kuno ukuran jumbo di Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, DIY, bermula dari ketidaksengajaan.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
“Respon BPCB DIY sangat baik dan cepat. Mereka datang meninjau, mendokumentasikan, dan mengambil beberapa contoh bata dari lokasi,” kata Pawiro.

Menurutnya, saat menemani tim BPCB DIY menelusuri area, baik di dasar sungai, maupun di lereng gumuk, dan bagian atasnya, keyakinan bahwa lokasi itu situs kuno terlihat menguat.
Yozes menurut Pawiro, menunjuk titik yang dia yakini lokasi insitu bangunan kuno yang fragmennya tersebar di berbagai tempat.
• Menguak Angka Tahun Prasasti Canggal, Penanda Awal Kekuasaan Mataram Kuno
Setelah mengamati sejumlah contoh batu bata besar di sejumlah titik, dan begitu menemukan dua potong bata merah yang memiliki takikan, Yozes meyakini itu bagian struktur bangunan candi.
Bahan pembentuk candi di bagian dasar atau kaki batu putih, sedangkan tubuhnya berupa bata merah ukuran jumbo.

Tim BPCB DIY meminta izin Ketua RT setempat untuk membawa sejumlah contoh batu bata merah, untuk diteliti di laboratorium.
Jika bangunan kuno yang diperkirakan dari masa Mataram kuno itu dibangun menggunakan bata merah, akan menjadi situs pertama candi di wilayah Yogyakarta yang menggunakan bata merah.
• Misteri Candi-candi yang Saling Membelakangi, Mungkinkah Ini Petunjuk Ibukota Mataram Kuno?
Selama ini, candi bata merah identik dengan peninggalan-peninggalan kebudayaan Majapahit. Bangunan seperti itu banyak didirikan di wilayah Jawa Timur.
Namun, di kawasan pantura Karawang, tepatnya di komplek situs Batujaya, semua bangunan kuno di kawasan ini yang usianya lebih tua dari Mataram kuno, berbahan bata merah.

Terkait perkiraan sumber bahan baku bangunan kuno di Kaliagung, Sentolo, Kulonprogo ini, hampir semua warga setempat menggeleng saat ditanya apakah di dekat desa itu terdapat industri pembuatan bata merah.
Demikian juga wilayah yang memiliki potensi bahan baku tanah untuk bata merah. “Rasanya kok tidak ada di sekitar sini,” kata Mbah Narko.
• Melihat Harta Karun Mataram Kuno, dari si Cantik Prajdnaparamita Hingga Mangkuk Emas Relief Ramayana
“Tidak ada di Kaliagung dan sekitarnya. Rata-rata tanah di sini kalau tidak putih ya lempung hitam,” tukas Supanto, warga Ngrandu, Kaliagung.
“Di daerah Sentolo utara, sepertinya ada wilayah yang tanahnya merah. Tapi tidak tahu apa cocok untuk bata merah,” ujar Pujo Suwito, warga Banyunganti Kidul, Kaliagung.
Sementara untuk batu putih, potensi daerah yang memiliki lapisan batu putih yang bisa ditambang terdapat di sekitar Sentolo.
Terkait lokasi ngreco, Supanto, cucu Mbah Ponco Pawiro, pemilik lahan luas di tempat itu, mengatakan, dulunya daerah sepanjang tepi sungai itu dataran.
• Singgah di Obyek Wisata Sejarah Makam Raja-raja Mataram Kuno di Kotagede Yogyakarta