Yogyakarta
Warga Terdampak Tetap Kawal Proyek SAH Mangkrak
Upaya ini, demi segera ada tindakan konkret penyelesaian masalah yang timbul akibat terhentinya proyek tersebut.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga RT 37 dan 38 sekitar Jl Babaran, Celeban, Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta berkomitmen untuk terus mengawal tindak lanjut mangkraknya proyek Saluran Air Hujan (SAH) Supomo cs.
Upaya ini, demi segera ada tindakan konkret penyelesaian masalah yang timbul akibat terhentinya proyek tersebut.
Ketua RT 37, Imam Sofiyan menuturkan, warga di RT 37 dan 38 sepakat untuk konsisten mengawal kelanjutan mangkraknya proyek tersebut.
Upaya ini diwujudkan Imam dengan secara kontinyu menemui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman/ DPUPKP) Kota Yogyakarta menanyakan bagaimana kelanjutan proyek tersebut.
• Sekda DIY Sebut Harus Hati-Hati Soal Kelanjutan Proyek Saluran Air Hujan Supomo
“Saya sempat datang ke kantor PU (DPUPKP) Kota Yogyakarta pekan lalu. Saya minta harus ada keterangan dari petugas. Akhirnya diarahkan ke salah satu staf. Dari sini saya mendapatkan keterangan sementara jika status proyek SAH dialihkan menjadi sistem swakelola, katanya awal Oktober ini mulai dikerjakan,” kata Imam, Selasa (1/10/2019).
Menurut Imam, pihaknya akan terus mengawal kelanjutan proyek tersebut.
Berpegang pada keterangan petugas PU tersebut, setidaknya akan ditunggu sampai awal Oktober sampai pada pertengahan Oktober.
Di sini, warga akan melihat dan memantau apakah status swakelola yang dimaksud tadi telah benar-benar diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Kita tunggu beberapa waktu ke depan. Tindakan selanjutka akan ditentukan dari hasil pengamatan warga. Setelah itu akan kita rapatkan dulu saat pertemuan rutin dengan warga tengah bulan terkait respon selanjutnya. Yang jelas warga akan terus mengawal kelanjutan proyek ini agar segera ada penanganan supaya akses jalan bisa lancar,” kata Imam.
• Kelanjutan Proyek Saluran Air Hujan Supomo, Pemkot Yogya Tunggu Fatwa Tertulis KPK
Sementara itu salah satu warga setempat yang tinggal tak jauh dari lokasi proyek SAH di Jl Babaran yang bernama Budi mengaku jika ia sudah sempat melihat ada beberapa orang datang ke lokasi pada hari Senin (1/10/2019) kemarin.
Ia melihat beberapa petugas tersebut dengan memakai alat berupa tangga turun melihat galian SAH.
“Taunya cuma ada petugas yang turun ke bekas lubang galian SAH pakai tangga. Ya semoga ini jadi pertanda baik bahwa proyek itu akan segera ditangani. Entah mau ditutup atau dilanjutkan atau dibuat seperti apa warga pasrah saja. Yang penting jangan lama-lama dibiarkan seperti ini. Banyak yang rugi karena jalan tersendat, debu dan nyamuk,” kata Budi. (TRIBUNJOGJA.COM)