Kuliner Kulonprogo Potensial Dikembangkan Sebagai Tujuan Wisata
Kuliner juga akan digarap serius sebagai sebagai bagian dari pariwisata di wilayah Kulonprogo
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sektor usaha kuliner di Kulonprogo tumbuh cukup cepat dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Kuliner juga akan digarap serius sebagai sebagai bagian dari pariwisata.
Kepala Bidang Industri, Dinas Perdagangan Kulonprogo, Dewantoro, mengatakan industri olahan pangan setempat saat ini tumbuh berkembang pesat.
Beberapa lokasi pusat kuliner juga semakin bermunculan dan menjadi jujugan masyarakat untuk mendapatkan aneka ragam kuliner.
Di antaranya yang cukup ramai yakni di depan Balai Desa Ngentakrejo (Lendah), kawasan Jembatan Srandakan di Brosot (Galur), Pasar Totogan (Samigaluh), serta Dekso (Kalibawang), dan lainnya.
"Di sana sektor kulinernya berkembang pesat dan menjadi pusat ekonomi masyarakat di malam hari. Sekarang ini setidaknya ada usaha kuliner di tiap kecamatan yang beriperasi sejak sore hingga pukul 22.00 WIB,"kata Dewantoro, Minggu (29/9/2019).
Usaha kuliner itu disebutnya melibatkan ribuan masyarakat.
Pertumbuhan ini menurutnya tak lepas dari kreativitas masyarakat dalam menangkap peluang usaha kuliner.
Meski modal terbatas, mereka tetap bersemangat dan mengerahkan kemampuannya untuk mengais rezeki dari peluang yang ada.
Pihaknya pun berupaya memberikan pelatihan olahan makanan berbasis potensi lokal secara intensif untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Ketika bandara (Bandara Internasional Yogyakarta/YIA di Temon) nanti sudah benar-benar beroperasi penuh, masyarakat akan mengembangkan potensi kuliner yang ada untuk mendapatkan keuntungan,"kata Dewantoro.
Dinas Pariwisata setempat juga membuka peluang pengembangan wisata kuliner meski fokus utamanya adalah membangun pariwisata berbasis budaya. (*)