Kasus Pelajar SMK di Yogya Tewas Dibacok, Pihak Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas dan Tangkap Pelaku
Pihak keluarga korban pun meminta kasus tersebut segera diselesaikan secara tuntas agar tidak memicu konflik berkelanjutan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Seorang pelajar di satu Sekolah Menengah Kejuruan di kota Yogyakarta berinisial EH (17), tewas dibacok sekelompok orang tak dikenal di jalan Menukan, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (22/9/2019) sore.
Pihak keluarga korban pun meminta kasus tersebut segera diselesaikan secara tuntas agar tidak memicu konflik berkelanjutan.
"Kami berharap ada upaya untuk mencari akar permasalahannya. Kalau misalkan (dugaan) ada permusuhan antar sekolah,segera diselesaikan. Kalau tidak diputus ya saya kira ini akan terus berkelanjutan," ujar Paman korban, Putut Indro, saat ditemui Tribunjogja.com di rumah duka, di Sewon, Bantul, Senin (23/9/2019).
• Pelajar SMA Korban Pembacokan di Mergangsan Dikenal Sebagai Anak yang Mandiri
Menurut dia, Yogyakarta merupakan kota pelajar.
Kasus pertikaian yang melibatkan antar pelajar sebaiknya segera diselesaikan.
Jangan dibiarkan yang justru akan menjadi citra buruk, mengingat kasus serupa seringkali terjadi.
Adapun untuk proses hukum, Dosen Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu memasrahkan semuanya kepada pihak Kepolisian.
Ia berharap ada proses hukum yang dapat memberikan efek jera kepada para pelaku.
Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Soal hukum nanti biarkan Kepolisian. Tadi malam kami sudah menyampaikan juga, supaya akar permasalahannya segera dicari dan diselesaikan," terang dia.
• BREAKING NEWS : Seorang Pelajar Tewas Dibacok di Mergangsan Yogyakarta
Bibi korban, Isma, mengaku sangat prihatin atas kepergian keponakannya secara tiba-tiba itu.
Menurut dia, di mata keluarga EH merupakan sosok yang pendiam, pengertian dan mandiri.
"Anaknya itu tidak mau merepotkan orangtua. Mandiri. Pengen beli handphone saja dia nabung sendiri. Nanti kalau uangnya kurang, ibunya yang menambahi," cerita Isma, saat ditemui di rumah duka.
Senada dengan suaminya, Isma berharap, kepolisian bersama pemerintah daerah setempat bisa segera mencari akar permasalahan.