Bantul
Tatap Pilkada Bantul 2020, Pemuda NU dan Muhammadiyah Bangun 'Koalisi Gagasan'
Diskusi yang mewadahi kegelisahan para pemuda di dua organisasi besar itu untuk menatap konstelasi Pilkada Bantul 2020 mendatang.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) menggelar diskusi 'Menyongsong Bantul 2 Abad di kantor PCNU Kabupaten Bantul, Minggu (22/9/2019) sore.
Diskusi yang mewadahi kegelisahan para pemuda di dua organisasi besar itu untuk menatap konstelasi Pilkada Bantul 2020 mendatang.
"Kita ingin coba menyamakan frekuensi terkait bagaimana rumusan-rumusan yang bersinggungan konstelasi Pilkada Bantul yang akan datang. Pada prinsipnya kita sedang membangun gagasan di antara dua organisasi besar ini. Baik GMNU dan AMM Muhammadiyah," kata Ketua Bidang Kajian Startegis GP Ansor PCNU, Azhar Muhammad ditemui di kantor PCNU.
• KPU Sleman Ajak Masyarakat Berpartisipasi jadi Petugas Penyelenggara Pilkada 2020
Menurut dia, lahirnya gagasan duduk bersama para pemuda di dua oraganisasi ini berangkat dari keprihatinan bersama.
Melihat stagnasi roda kepemimpinan di Kabupaten Bantul.
Para pemuda NU dan Muhammadiyah itu berinisiatif menggelar diskusi bersama sebagai tanggung jawab moral.
Harapannya kedepan di tahun 2020 dapat melahirkan bagaimanana sosok pemimpin ideal.
"Sosok kepemimpinan yang memang mampu menakhodai Bantul supaya lebih baik," terangnya.
Azhar berharap, dari diskusi menyongsong Bantul 2 Abad itu nantinya akan memutuskan adanya kelompok kecil yang disepakati bersama.
Mereka bertugas melakukan "Tabayyun" atau konsolidasi kepada Kiai NU ataupun Muhammadiyah.
"Untuk kita memberikan satu gambaran sebagaimana yang kita hasilkan dari diskusi bersama," tutur dia.
• Pilkada Bantul, PDIP Jaring Enam Kandidat Bakal Calon Bupati Bantul
Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul Suwandi mengatakan diskusi merupakan hal yang biasa dan rutin dilakukan antara NU dan Muhammadiyah.
Kemudian ketika diskusi antara kedua pemuda di dua organisasi itu disangkutkan dengan arah konstelasi pemilihan kepala daerah di Bantul Ia menganggap itu sesuatu yang wajar.
"Mau diterjemahkan apapun silahkan. Yang terpenting, Pilkada sebagai ajang demokrasi harus diselenggarakan dengan jujur dan adil," ujar dia.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Dewan Pembina Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Setya.
Ia mengatakan diskusi menyongsong Bantul 2 Abad merupakan 'kencan bareng' antara pemuda Nahdlatul Ulama dan angkatan muda Muhammadiyah.
Kencan bareng itu untuk mempertemukan kegelisahan bersama.
"Maka framing kita harus dua abad. Cara pandang kedepan supaya kita tidak menyesali masa lalu," ujar dia.(TRIBUNJOGJA.COM)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/angkatan-muda-muhammadiyah-amm-dan-generasi-muda-nahdlatul-ulama.jpg)