Kisah Pemuda Sragen Berbobot 140 Kg, Pernah Nyemplung Septik Tank dan Motor yang Dinaiki Turun Mesin
Kisah Pemuda Asal Sragen Berbobot 140 Kg, Cerita Lucu Kecemplung Septik Tank Hingga Naik Motor Langsung Turun Mesin
"Kalau berangkat biasanya jalan kaki dan tidak pernah pakai sandal," terang Suwarno kepada TribunSolo.com, Sabtu (21/9/2019).
Suwarno kemudian mengungkapkan, alasan Sungadi tidak pernah memakai sandal karena ia takut terpeleset saat jalan di tanjakan akibat tidak kuat menahan berat badannya yang saat ini telah mencapai 1,4 kuintal.
"Itu membuat telapak kakinya kapalan dan pecah-pecah," ungkap dia.
Adapun Sungadi selama ini bekerja dari pagi hingga sore hari.
Tetapi pada pukul 11.30 WIB dirinya kembali ke rumah untuk istirahat, makan siang dan mandi.
"Habis itu dia berangkat lagi ke proyek pembangunan sekitar jam dua siang, lalu pulang jam enam sore," terang Suwarno.
Tidak Sekolah
Dia menambahkan, anaknya juga terpaksa tidak pernah mengenyam dunia pendidikan.
"Ya, itu karena jaraknya jauh dan sepeda motor milik saya tidak kuat untuk memboncengkannya sampai ke sekolah," paparnya.
Suwarno hanya memiliki sepeda motor Honda Supra X warna hitam buatan tahun 2000.
"Itu pernah sekali buat memboncengkan Sungadi, habis itu langsung turun mesin," aku Suwarno.
"Bahkan kalau sepeda motor saya dinaiki Sungadi, shockbreakernya langsung turun saking beratnya," imbuhnya membeberkan.
Sungadi membenarkan, faktor jarak menjadi satu di antaranya sehingga dia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Akhirnya, Sungadi tidak mengenyam bangku sekolah seperti anak-anak lainnya hingga usia 21 tahun ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Sungadi Berbobot 1,4 Kuintal dari Sragen, Nahas Pernah Masuk Septic Tank karena WC Ambrol