Kisah Pemuda Sragen Berbobot 140 Kg, Pernah Nyemplung Septik Tank dan Motor yang Dinaiki Turun Mesin
Kisah Pemuda Asal Sragen Berbobot 140 Kg, Cerita Lucu Kecemplung Septik Tank Hingga Naik Motor Langsung Turun Mesin
"Tidak minder, hanya mengeluh kalau kecapean saja, bukan mengeluh soal kondisinya," aku dia.
Suwarno kemudian memaparkan, setiap enam bulan sekali istrinya baru bisa pulang ke rumah.
"Beberapa hari lalu pulang ke sini, tapi sudah balik ke Solo hari ini," paparnya.
Sementara kakak-kakak Sungadi diketahui sudah berkeluarga, sehingga menetap di berbagai daerah.
Kakak laki-laki pertama dan ketiga Sungadi kini tinggal di Kabupaten Klaten.
Kakak laki-laki kedua Sungadi kini tinggal di Semarang dan bekerja sebagai guru les dengan sampingan penjual bakso.
"Kakak perempuan Sungadi tinggal di Tangerang, Banten," tutur Suwarno membeberkan.
Minum Es
Sungadi mengaku kebiasannya gemar makan membuat berat badannya naik. Ia sangat gemar menyantap makanan dan minum es.
"Sehari, saya bisa makan sampai lima kali," terang Sungadi.
"Saya sukanya makan bakso dan minum minuman dingin, air putih dingin dan es multivitamin," imbuhnya membeberkan.
Di balik tubuhnya yang sangat gemuk, Suwarno membeberkan jika anaknya yang tinggal serumah dengannya selama ini seakan menyempitkan ruang geraknya.
Terutama lanjut dia, saat akan bangun dari tidurnya hingga keperluan mandi dan buang air besar di toilet.
Mengingat bobot badannya yang cukup besar, membuat Sungadi nyaris celaka karena amblas dan masuk ke tempat pembuangan kotoran (septic tank) kala ke toilet.
"Jadi WC yang didudukinya ambrol, karena tidak kuasa menahan berat badannya," ungkap Suwarno.