Kota Yogya

Warga Terdampak Proyek SAH Kirim Surat ke Pemkot Yogyakarta

Warga Terdampak Proyek SAH Kirim Surat ke Pemkot Yogyakarta Terkait dengan Kelanjutan Pembangunannya

TRIBUNJOGJA.COM / Susilo Wahid
Pegendara sepeda motor melintas di lokasi proyek rehabilitasi Saluran Air Hujan (SAH) Jalan Babaran, Celeban, Tahunan, Umbuharjo, Yogyakarta, Selasa (3/9/2019). Sudah sekitar sepekan terakhir pengerjaan proyek ini dihentikan sementara. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga RT 37 dan 38 sekitar Jl Babaran, Celeban, Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta yang terdampak proyek Saluran Air Hujan (SAH) Supomo cs berharap segera ada tindak lanjut dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyusul terhentinya proyek tersebut.

Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan yang dirasakan warga.

Seperti tersendatnya ruas Jl Babaran akibat sisa lubang bekas galian yang belum ditutup. Padahal jalan tersebut menjadi akses andalan lalu lintas warga setempat untuk beraktifitas sehari-hari.

Juga debu yang sangat mengganggu pernafasan. Yang lebih parah, genangan air di sisa bekas galian dikeluhkan warga membuat kulit menjadi bentol karena banyaknya nyamuk.

Terkait Proyek Saluran Air Hujan, Pemkot Yogya Kelanjutan Tunggu Landasan KPK dan LKPP

“Dampak ini dirasakan hampir seluruh warga di sekitar lokasi bekas proyek (SAH) tersebut. Warga juga semakin khawatir nanti efek negatifnya akan menjadi lebih parah kalau musim hujan datang sebentar lagi. Genangan air misalnya. kata Ketua RT 37, Imam Sofiyan ketika dihubungi Tribun Jogja lewat sambungan telepon pada Kamis (19/9/2019) siang kemarin.

Atas kekhawatiran tersebut, menurut Imam, warga berinisiatif meminta kejelasan ke pihak Pemkot Yogyakarta terkait bagaimana kelanjutan proyek SAH.

Kronologi OTT KPK Terhadap Jaksa, PNS dan Swasta di Yogya

Upaya ini diwujudkan dalam bentuk surat tertulis sebagai hasil diskusi dan pertemuan warga dari RT 37 dan 38 beberapa waktu lalu. Surat tertulis, diketahui sudah diserahkan ke Pemkot pada Rabu (18/9/2019) kemarin.

“Intinya kita meminta penjelasan soal kelanjutan soal proyek tersebut dan meminta penanganan yang konkret dari Pemkot Yogyakarta. Mau ditutup di bekas lubang, disiram air atau apapun bentuknya kami serahkan kepada walikota. Asalkan warga tak lagi merasakan dampaknya seperti banyak nyamuk, debu dan akses jalan yang tersendat itu,” kata Imam. (Tribunjogja I Susilo Wahid Nugroho)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved