Mengenaskan, Sepasang Orangutan Terjebak Karhutla, Kondisinya Lemas dan Kena Peluru Senapan Angin!

Saat ditemukan, sepasang Orangutan ini terjebak di atas pohong yang berada di tengah lahan dengan kobaran api karhutla.

Editor: Rina Eviana
Kolase gambar dokumentasi IAR Indonesia via Kompas.com
Mengenaskan, Sepasang Orangutan Terjebak Karhutla, Kondisinya Lemas dan Kena Peluru Senapan Angin! 

Mengenaskan, Sepasang Orangutan Terjebak Karhutla, Kondisinya Lemas dan Kena Peluru Senapan Angin!

TRIBUNJOGJA.COM - Kebakaran hutan dalan lahan (karhutla) di Kalimantan dan Sumatera turut mengancam eksistensi keanekaragaman hayati.

Selain menimbulkan asap yang mengepung wilayah Kalimantan dan Sumatera kebakaran karhutla membunuh ribuan satwa yang menghuni hutan.

Sebelumnya, beredar foto-foto satwa ular yang disebut Anaconda-nya Indonesia terbakar hangus akibat aksi pembakaran hutan dan lahan oleh orang-orang tak bertanggungjawab.

Selain ular ada juga orangutan sebagai salah satu satwa asli pulau Kalimantan yang dilindungi ikut menjadi korban kebakaran hutan!

Dilansir Grid.id dari Kompas.com, sepasang orangutan berhasil diselamatkan dari Balai Konservasi Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat.

Diketahui, wilayah seksi konservasi 1 Ketapang milik BKSDA Kalimantan Barat rupanya ikut menjadi korban amukan api karhutla yang menyerah sejumlah wilayah di Kalimantan.

Akibatnya, sejumlah hewan konservasi BKSDA Kalbar seperti Orangutan pun ikut jadi korban korbaran api karhutla.

Bersama dengan Yayasan IAR Indonesia, sepasang Orangutan berhasil diselamatkan di Desa Sungai Awan Kiri, kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Senin (16/9/2019).

Adalah Arang dan Bara, nama sepasang Orangutan yang berhasil diselamatkan IAR Indonesia dari kobaran api karhutla yang melahap habis habitatnya.
Saat ditemukan, sepasang Orangutan ini terjebak di atas pohong yang berada di tengah lahan dengan kobaran api karhutla.
Terkepung di tengah asap tebal dan kobaran api kebakaran hutan, sepasang Orangutan ini gagal menyelamatkan diri.

Beruntung saat itu tim IAR Indonesia tengah berpatroli di antara habitat kedua satwa itu yang sudah habis dilahap api.

"Melihat kondisi hutan di sekitar orangutan yang sudah habis terbakar, IAR Indonesia memutuskan untuk segera mengevakuasi orangutan ini," kata Ketua Yayasan IAR Indonesia, Tantyo Bangun, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/9/2019).

Tim IAR Indonesia pun langsung mengevakuasi kedua Orangutan tersebut sebelum terjadi bencana yang lebih besar lagi.

Saat dievakuasi oleh tim IAR Indonesia, kondisi kedua Orangutan ini dikabarkan dalam keadaan yang cukup mengenaskan.

Kedua Orangutan bernama Arang dan Bara ditemukan dalam kondisi dehidrasi dan tubuh yang lemas karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran hutan.

Bahkan dari salah satu orangutan tersebut ditemukan sebuah peluru senapan angin.

Diduga hal tersebutlah yang membuat Orangutan ini tak memiliki tenaga untuk menyelamatkan diri.

Saking Parahnya, Asap Kebakaran Hutan Tertangkap Satelit NASA Sebagian Daratan Tak Terlihat!

Jokowi Ancam Copot Pangdam dan Kapolda terkait Kebakaran Hutan

Ular Langka Menjadi Korban Kebakaran Hutan di Kalimantan

"Orangutan, yang selama ini sudah menghadapi ancaman perburuan dan pembukaan lahan, sekarang harus juga menghadapi ancaman kebakaran," tambah Tantyo.

Saat ini kedua Orangutan tersebut masih menjalani observasi dan perawatan lebih lanjut di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Orangutan IAR Indonesia di Ketapang.

Pemeriksaan ini guna untuk memastikan kondisi kesehatan kedua orangutan tersebut.

"Kedua orangutan ini akan ditranslokasikan ke tempat yang lebih aman setelah lolos pemeriksaan kesehatan oleh tim medis IAR Indonesia," pungkasnya.

Kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan menyelimuti beberapa wilayah di Indonesia.

Sejumlah titik api dilaporkan tersebar luas di wilayah hutan Kalimantan dan Sumatera.

Melansir Tribunnews, hasil deteksi hotspot (titik api)BMKG Kaltim menunjukkan terdapat 57 titik panas yang berpotensi terbakar berkisar 81-100 persen.

Selain itu, ada 53 titik panas yang potensi kebakaran berkisar antara 71-80 persen di 10 kabupaten atau kota hingga Senin (9/9/2019).

Bencana kebakaran hutan dan lahan ini pun menyebabkan dampak yang besar pada ekosistem alam dan makhluk hidup.

Salah satu dampak terbesar yang dirasakan adalah hancurnya ekosistem yang ada di dalam hutan dan kebun.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved