Kisah Misteri Gedung Bekas Pengadilan Negeri Belanda di Indramayu yang Terkenal Angker
Beragam cerita seram karena diganggu oleh makhluk supranatural banyak bertadangan dari berbagai kalangan. anyak orang yang mendengar suara orang sedan
Adapun ciri yang menandakan bahwa bangunan ini adalah tilas bangunan pemerintahan Belanda adalah terdapatnya keramik yang sama persis pada bangunan-bangunan Belanda lainnya, seperti Gedung Eks Asisten Residen Indramayu, dan lain-lain.
"Semua bagian bagunan ini masih masa persis dengan bangunan aslinya dahulu, bisa dilihat dari kayu-kayunya, bentuknya, yang paling menandakan itu di kramik, kramik ini didatangkan pemerintah Belanda dari Inggris dulunya," ujar dia.
Selain Eks Gedung Pengadilan Negeri atau Landraad masih di kawasan yang sama juga terdapat Eks Gedung Kejaksaan Indramayu.
Hal tersebut karena tata kota Indramayu saat itu menganut pola Macapat atau Mocopat.
Cirinya adalah pembangunan gedung istana pemerintah atau Pendopo, Alun-alun, pasar, Pengadilan, Kejaksaan, serta penjara jaraknya saling berdekatan.
Adapun Eks Gedung Landraad ini digunakan pemerintah Hindia Belanda dahulu mulai tahun 1912 hingga masa kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945.
Setelah itu, Gedung Landraad digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk menjalankan keadilan hukum di wilayah Kabupaten Indramayu.
Lanjut dia, Gedung Landraad kemudian berganti nama menjadi Pengadilan Negeri Kelas 1B Indramayu pada tahun 1981.
Masih di tahun yang sama, Pemerintah Kabupaten Indramayu juga memindahkan lokasi pusat penegakan hukum itu yang sekarang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 183 Indramayu.
"Bangunan ini adalah bukti pertama ditegakkannya hukum di Kabupaten Indramayu," ujar dia.
Setelah pemindahan itu dan tidak terpakai, Eks Gedung Landraad ini digunakan sebagai kontor gerakan pramuka Kwarcab Kabupaten Indramayu.
Namun, pada pada tahun 1990-an gedung ini dialihkan sebagai lokasi Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) Indramayu.
"Dan terakhir digunakan oleh Dinas Trantib (yang sekarang Satpol PP) pada tahun 2000-an. Setelah itu, bangunan ini dibiarkan terbengkalai," ujarnya.
Detik-detik Pemindahan Watu Temanten di Gunung Kidul yang Sempat Tak Mempan Dibongkar Mesin

Panas terik matahari tidak dihiraukan oleh ribuan warga Desa Semugih dan sekitarnya. Mereka berkumpul untuk melihat prosesi pemindahan batu yang terletak di tengah-tengah lahan yang terkena perluasan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).