Travel
Gua Kiskendo Kulonprogo Ungkap Misteri Pertempuran Subali-Sugriwa vs Mahesa-Lembu Sura
Bagi Anda yang mengetahui mitologi Hindu, tentu tidak asing dengan istilah Mahesa Sura dan Lembu Sura. Betul, keduanya adalah mitos di zaman Hindu
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
Padahal, suasana di dalam sangat sepi, dingin dan cukup gelap akibat sedikitnya sinar matahari masuk.
Mengetahui hal ini, jika Anda ingin melihat ke dalam Gua Kiskendo, pastikan Anda membawa penerangan yang cukup dan sepatu yang nyaman.
Ini mengingat dataran di dalam gua juga tidak selalu mulus, meski sebagian besar sudah dibeton.
Sehingga, ada baiknya jika Anda memberikan kenyamanan pada diri Anda sendiri.
Sesaat setelah memasuki mulut gua, mungkin Anda akan disambut puluhan sarang laba-laba. Mereka menempel di bibir gua. Mulai dari sini, matahari semakin menciut ketika Anda menuruni sejumlah tangga untuk mencapai kebawah.
Menengok ke atas, Anda menjumpai stalaktit yang hingga kini masih lestari. Tentu, stalaktit itu bisa menjadi salah satu obyek pendukung saat Anda mengabadikan momen di dalam gua tersebut. Namun, sebaiknya Anda juga menggunakan topi saat masuk.
Hal ini dikarenakan air acapkali menetes dari atas gua sehingga air itu menciprati rambut pengunjung
. Tak heran, di dalam gua ini juga mengalir sungai bawah tanah yang katanya tidak pernah kering meski di musim kemarau.
Total ada 9 situs pertapaan yang ada di sana. Adapun namanya adalah Pertapaan Tledek, Kusuman, Padasan, Santri Tani, Semelong, Lumbung Kampek, Selumbung, Seterbang, dan Sekandang.
Dengan sembilan pertapaan ini, pengunjung yang hadir juga bisa membayangkan bagaimana orang-orang mampu bertapa di dalam tersebut.
Namanya juga sebuah mitologi, maka ada kepercayaan yang tak bisa dibuktikan kebenarannya.
Namun, jika Anda merasa senang usai mengunjungi tempat ini, maka tak ada salahnya mempercayai sebuah mitologi kuno.
Di dalam, apabila diperhatikan dengan seksama, ada beberapa batuan yang secara khusus menjadi pusat perhatian.
Hal ini seperti batuan yang dianggap menyerupai lidah Lembu Sura yang dalam kisahnya dipotong Subali serta batuan berbentuk seperti usus yang disebut Babat Kendel sebagai symbol usus Mahesasura yang ditarik Subali.

Adapula beberapa ruang yang dianggap sebagai bagian dari ruang kerajaan, seperti singgasana, ruang penyimpanan atau lumbung dan jalur rahasia untuk menemui laut selatan, termasuk beberapa titik pertapaan yang dianggap memiliki kekuatan mistis.