Kota Jogja
Penampakan Barbuk Hasil Operasi Patuh di Yogyakarta yang Belum Diambil Pemiliknya
Pelanggaran tersebut karena pelanggar tidak bisa menunjukkan STNK.Hingga operasi patuh progo berakhir, kendaraan roda dua masih saja menumpuk di hal
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Iwan Al Khasni
Ditlantas Polda DIY dan jajaran menilang 20.832 kendaraan selama Operasi Patuh Progo 2019.
Menurut data, pelanggaran di Sleman berada diurutan pertama dengan jumlah tilang 6.608. Poisis kedua adalah Bantul dengan jumlah 4.621, disusul Gunungkidul dengan 3.826, Yogyakarta 3.290, Ditlantas 1258, dan Kulon Progo 759.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda DIY, Heru Setiawan mengatakan bahwa pelanggaran masih didominasi kendaraan roda dua.
Terkait usia, dari tahun ke tahun masih sama, rentang 15 hingga 35 tahun.
"Yang paling banyak adalah karyawan,kemudian pelajar, ketiga mahasiswa. Kami sudah mengupayakan edukasi-edukasi, baik di sekolah, bahkan di pabrik, tetapi angka pelanggaran ya masih tinggi,"katanya saat ditemui di Ditlantas Polda DIY, Kamis (12/9/2019).

Ia mengaku prihatin atas minimnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan.
Betapa tidak, pihaknya telah menyebarluaskan informasi terkait operasi patuh progo 2019, termasuk juga piroritasnya.
Dalam melakukan operasi patuh, ada 8 prioritas yang perlu dicermati.
Delapan prioritas selama operasi patuh 2019 adalah tidak tidak menggunakan helm SNI, tidak menggunakan safety belt, kendaraan roda empat yang melebihi batas kecepatan, menggunakan gawai saat berkendara, melawan arus, mengemudi dalam pengaruh alkohol, pengemudi di bawah umur, dan menyalakan lampu ratator atau Strobo.
"Kami sudah sampaikan kalau ada operasi patuhprogo selama dua minggu, tetapi ya sama saja to, pelanggaran masih banyak. Ya memang tujuan dari operasi iniuntuk mengedukasi masyarakat,"ujarnya.
Operasi patuh progo, tambahnya, bukan hanya soal menjalankan tugas kepolisian, tetapi juga menambah pendapatan negara.
"Bukan cuma menjalankan tugas polisi saja, DIY saja hasil penilangan bisa mencapai Rp2miliar. Ya kurang lebih segitu,"tambahnya. ( Tribunjogja.com | Christi Mahatma Wardhani )