Sleman
Harga Cabai di Sleman Diperkirakan Turun Saat Musim Hujan Tiba
Harga Cabai di Sleman Diperkirakan Turun Saat Musim Hujan Tiba, Sekitar Bulan Oktober Mendatang.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Harga cabai di Sleman hingga saat ini masih stabil di kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram. Tingginya harga diperkirakan lantaran pasokan kurang.
Kepala Disperindag Sleman Tri Endah Yitnani memprediksi harga cabai akan kembali ke kisaran normal dalam waktu dekat.
"Kemungkinan saat musim hujan nanti harga cabai akan turun," kata Endah di Kantor Disperindag Sleman, Jumat (06/09/2019).
Kabid Holtikultura DP3 Sleman Edi Sri Harmanto pun menyampaikan hal serupa. Ia perkirakan harga cabai terutama akan berangsur turun pada bulan Oktober.
Meski cabai biasanya lebih banyak dibudidayakan pada musim kemarau, Edi memastikan saat musim hujan nanti panen cabai tetap berjalan stabil.
"Justru karena air melimpah maka petani akan tetap menanam cabai," katanya saat dihubungi siang ini.
• Harga Cabai di Sleman Makin Pedas, Tembus Rp 68 Ribu Per Kg
Edi mengakui saat ini kurangnya air menjadi kendala. Namun ia mengatakan para petani sudah memilki solusi sendiri. Salah satunya adalah dengan membeli air tangki untuk pengairan.
Menurutnya lahan seluas 1000 meter persegi cukup membutuhkan 3 tangki air selama seminggu. Per tangkinya, petani cukup membayar Rp 100 ribu. Lahan seluas itu mampu memproduksi 30 kg cabai.
"Info itu saya dapatkan langsung dari petani di Ngemplak. Mereka juga memanfaatkan sumur bor," ujar Edi.
Sebagai informasi, Edi mengatakan budidaya cabai di Sleman terkonsentrasi di wilayah Ngemplak (luas 20-24 hektar) dan Turi (30-40 hektar). Produksi cabai Turi misalnya, justru meningkat saat musim hujan.
Stok hasil panen cabai juga dipastikan sangat mencukupi kebutuhan Kabupaten Sleman. Bahkan sebagian didistribusikan keluar.
"Kualitas cabai Sleman berbeda, karena itu biasanya kami menolak menerima pasokan cabai dari luar," jelas Edi.
Agar tidak terlalu membebani, Endah pun mengimbau agar masyarakat, terutama sektor rumah tangga mengerem penggunaan cabai untuk sementara waktu. Ia menyarankan agar membeli cabai sesuai kebutuhan sehari-hari saja.(Tribunjogja I Alexander Ermando)
