Cerita Horor KKN Desa Penari Terlanjur Viral, Akun Penyebar Akui Ada Bagian yang Salah

Menanggapi munculnya spekulasi sosok Bima, akun pengunggah cerita KKN di Desa Penari @SIMPLEM81378523 memberikan bantahan.

Editor: Mona Kriesdinar
Tribunnews.com
Tribunnews.com, Kisah Horor KKN Desa Penari akan Dibukukan 

Cerita KKN di Desa Penari ini mulanya dicuitkan oleh akun @SIMPLEM81378523 di Twitter.

Akun tersebut mengunggah dua versi cerita tentang KKN di Desa Penari yang disebut berasal dari narasumber utama, yang kemudian namanya disamarkan menjadi Widya dan Nur.

Namun tak hanya sampai di situ, netizen di dunia maya banyak yang menebak-nebak dan memberikan opsi cerita lain tentang KKN di Desa Penari.

Hingga akhirnya cerita KKN di Desa Penari ini menjadi kabur dan banyak versi.

Muncul Sosok Bima 'KKN Desa Penari', Akun SimpleMan Ungkap Penyesalan dan Kesalahannya Setelah Viral
Muncul Sosok Bima 'KKN Desa Penari', Akun SimpleMan Ungkap Penyesalan dan Kesalahannya Setelah Viral (Tangkap Layar YOUTUBE/Raditya Dika)

Guna mencari titik terang dari masalah tersebut, Raditya Dika melalui channel Youtubenya menghubungi langsung pemilik akun @SIMPLEM81378523 untuk menceritakan apa yang sebenarnya tentang KKN di Desa Penari.

Kepada Raditya Dika, akun @SIMPLEM81378523 mengaku mendapat cerita KKN di Desa Penari dari teman ibunya.

Ia lantas tertarik untuk mengangkat cerita tersebut ke dunia maya. Alasannya karena cerita tersebut memiliki pesan moral yang bermanfaat bagi khalayak, terutama mahasiswa/mahasiswi yang akan mengadakan KKN.

"Cerita ini saya dengar dari teman ibu saya, di sini saya mencuri dengar ternyata dia memiliki pengalaman tidak mengenakkan," kata @SIMPLEM81378523 di Youtube Raditya Dika, Jumat (30/8/2019).

"Saya tertarik mengangkat cerita beliau."

"Cerita beliau ini walau mengerikan tapi ada pembelajaran yang bisa diambil bila saya menuliskan cerita ini."

Narasumber awalnya menolak untuk menceritakan bagaimana pengalaman KKN di Desa Penari terjadi.

Namun karena dibujuk, akhirnya narasumber yang berinisial Widya mau angkat bicara.

"Pihak narasumber menolak, dia takut jika cerita ini bisa menimbulkan masalah bagi pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung."

"Niat awal saya agar pembaca bisa mendapat pelajaran dari cerita yang saya tulis ini."

"Narasumber setuju dengan syarat mengaburkan identitas dan lokasi."

"Kesalahan saya sebenarnya, saya masih memberi clue (petunjuk) tentang tempat dan beberapa poin."

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved