Rumini Guru Honorer yang Bongkar Praktik Pungli Hidup Susah, Tak Punya Kerjaan Ditolak Dimana-mana

Rumini Guru Honorer SD yang Bongkar Praktik Pungli Kini Hidup Susah, Tak Punya Kerjaan Ditolak Dimana-mana

Ist
Rumini guru honorer yang bongkar pungli 

"Ibu Wali Kota berani enggak membongkar terang - terangan pungli di Tangsel ini. Harusnya sesuai dengan janji kampanyenya dong," ujar Rumini kepada Warta Kota, Rabu (28/8/2019).

Dirinya pun menyinggung soal slogan Kota Tangerang Selatan yakni Cerdas, Modern dan Religus.

Menurutnya slogan itu hanya menjadi jargon saja tapi tak direalisasikan dalam kehidupan masyarakat.

"Buktinya banyak pungli di Tangerang Selatan. Lebih memprihatinkan lagi di bidang pendidikan. Ini sangat memalukan," ucapnya.
Rumini menyebut di akhir masa jabatan sebagai Wali Kota, Airin harus dapat menyelesaikan praktik busuk ini.

Hal itu dilakukan agar pungutan liar tidak terjadi turun temurun di Tangerang Selatan.

"Dia (Airin) kan Wali Kota sudah dua periode di Tangsel. Di akhir jabatannya ini berani tidak membongkar praktik pungli itu. Ini kan sudah jelas secara kasat mata, tanpa harus ditutupi," kata Rumini.

Bahkan hasil proses penyelidikan Inspektorat Tangerang Selatan telah menetapkan bahwa Kepala SDN Pondok Pucung 2 melakukan pelanggaran.

Sekolah tersebut melakukan pungutan iuran les komputer dari tahun 2012 sebesar Rp. 20.000.

Jika diakumulasikan hingga tahun ini, berkisar sampai Rp. 2,2 miliar dari jumlah siswa yang ada.

Rumini pun meluapkan kekecewaannya terkait hasil penyelidikan tersebut.

"Padahal bukan hanya pungli komputer saja, tetapi juga orang tua murid harus bayar buku pelajaran. Dan bukan hanya di sekolah itu yang melakukan, tapi juga satu Kecamatan di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Wali Kota harus berani membongkar kasus ini demi masyarakatnya. Jangan pura-pura tidak tahu," ungkap Rumini. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved