6 Kasus Pembuangan Bayi di Jogja yang Menghebohkan, Ditaruh di Kaleng Biskuit Hingga Tempat Sampah
Yogyakarta dihebohkan dengan kasus penemuan bayi di dalam kaleng biskuit pada hari ini, namun rupanya kasus ini bukan kali pertama terjadi.
Penulis: Fatimah Artayu Fitrazana | Editor: Rina Eviana
6 Kasus Pembuangan Bayi di Jogja yang Menghebohkan, Ditaruh di Kaleng Biskuit Hingga Tempat Sampah
TRIBUNJOGJA.COM - Hari ini, Rabu (28/8/2019), warga di sekitar kawasan Selokan Mataram, Kalasan, Sleman digegerkan dengan temuan bayi di dalam kaleng biskuit.
Kasus penemuan bayi yang menghebohkan di Yogyakarta bukan baru kali ini terjadi.
Berikut Tribunjogja.com rangkumkan kasus penemuan bayi yang sempat bikin geger di Yogyakarta dan sekitarnya.
1. Bayi di kaleng biskuit
Candra Gunawan (60) yang menjadi saksi kasus ini menceritakan jika ada mayat bayi ditemukan di depan rumahnya, yang berlokasi di sekitar Selokan Mataram di Dusun Karanglo, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
"Sebab di selokan depan rumah saya tadi pagi ditemukan mayat bayi dalam kaleng biskuit. Warga juga tadi langsung berkerumun," ujar Candra, pada Rabu (28/08/2019).
Ia awalnya mendapat laporan tersebut dari Sarjito (50), tetangganya yang memberitahukan ada tas mencurigakan yang hanyut di selokan.
2. Bayi di bangku bambu
Martini (55) warga RT 04/RW 24, Ngelaren, Depok, Sleman menuturkan kisah penemuan bayi di depan rumahnya pada Selasa (13/3/2018) subuh.
"Sekitar jam 4 pagi, saya mendengar suara seperti kucing di depan rumah," ujar Martini saat ditemui oleh Tribunjogja.com di rumahnya, Selasa pagi.
Mendengar suara tersebut tak kunjung hilang, Martini pun mengecek ke teras rumah.
Betapa kagetnya ia melihat ada bayi tergeletak di bangku bambu miliknya.
"Bayinya cuma dibungkus kresek kecil sampe leher. Plasenta dan tali pusarnya masih utuh," jelas Martini.
Martini kemudian langsung memanggil putrinya, Riza. Keduanya pun memanggil beberapa tetangga dan Ketua RT.
Selanjutnya mereka menghubungi Polsek Depok Timur.
"Bayinya lalu kita bungkus dengan kain. Suara tangisannya putus-putus karena kedinginan," tutur Riza.
Bayi sempat dibawa ke rumah Bidan Ani Nurhayati untuk dicek kondisinya.
3. Penemuan bayi di kos putri
Mayat bayi mungil berjenis kelamin perempuan ditemukan di dalam kamar mandi indekos mahasiswi, di wilayah Baciro, Gondokusuman pada awal bulan November lalu.
Bayi tersebut diketahui dilahirkan dari rahim seseorang bernama NQ (22), mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.
Bayi ditemukan dengan kondisi meninggal dunia oleh teman kos korban sesaat setelah dilahirkan di dalam kamar mandi.
Belakangan, setelah sebulan kasus tersebut berjalan beberapa fakta-fakta mulai terungkap.
Kapolsek Gondokusuman, Kompol Solichul Ansor, mengatakan pihaknya belum sejauh ini belum memutuskan adanya tersangka dari kasus penemuan bayi malang tersebut.
Ia mengaku kesulitan menemukan adanya unsur pidana dalam kasus bayi tersebut.
Pasalnya, NQ (22) sang Ibu bayi, diakui Solichul Ansor tidak ada unsur penelantaran.
Hal itu mengingat kondisi NQ yang saat kejadian terbilang memprihatinkan.
4. Bayi dalam kardus di tempat penampungan sampah
Kejam, mungkin itu kata yang pas untuk menggambarkan kelakuan pelaku pembuangan bayi mungil tak berdosa di wilayah Klitren, Gondokusuman, Kamis (14/12/2017) malam.
Pasalnya bayi dibuang dengan cara dimasukkan ke dalam plastik lalu dibungkus menggunakan kardus bekas sepatu dan dilakban.
Sebelum akhirnya pelaku kemudian membuang bayi mungil tersebut di sebuah tempat penampungan sampah warga RT 54 RW 15 Klitren, Gondokusuman.
Kapolsek Gondokusuman, Kompol Solichul Ansor mengatakan bayi malang tak berdosa tersebut dibuang di tempat sampah dengan cara ditaruh di plastik hitam dan kemudian dibungkus di dalam kardus sepatu.
Kardus sepatu tersebut kemudian dilakban menyerupai sebuah paket pengiriman barang.
"Jadi saat ditemukan, bayi bersama ari-ari itu ditaruh di plastik dibungkus kardus dan dilakban rapi," ujar dia sembari menunjukan foto kardus pembungkus bayi di ponselnya, Jumat pagi
Menurut Kapolsek, bayi tersebut diduga dibuang oleh pelaku sudah cukup lama.
Hal itu berdasarkan keterangan saksi yang pertama kali menemukan jenazah bayi.
5. Bayi ditelantarkan dikira boneka
Jumaniarti (56), seorang warga yang rumahnya dekat dengan lokasi ditemukannya bayi mungil mengatakan dirinya mendengar suara mobil berhenti sebentar di sekitar lokasi penemuan yakni di Padukuhan Randusongo, Desa Donokerto, Turi, Sleman.
"Saya lagi di dalam rumah, sekitar pukul 22.30 WIB ada mobil yang berjalan pelan dari arah Selatan, lalu berhenti setelah itu tidak lama mobilnya berjalan lagi," kata Jumaniarti kepada tribunjogja.com.
Jumaniarti menambahkan tak lama kemudian tetangganya yang bernama Andung memanggil-manggil warga karena ditemukan bayi di depan garasi mobil milik warga bernama Dian.
"Saya langsung keluar, awalnya dikira boneka ternyata bayi, dari jauh tampak seperti kresek ternyata selimut bayi berwarna biru," kata Jumaniarti.
Penemuan bayi mungil tersebut terjadi pada Selasa (12/12/2017) malam.
Dari penuturan Jumaniarti, warga yang bernama Andung saat itu baru pulang kerja dan sebelumnya tidak melihat selimut biru di depan Garasi milik Dian.
6. Bayi digeletakkan di rumah bidan
Sesosok bayi perempuan ditemukan di depan rumah salah seorang warga Dusun Glagah, Kemiri, Tanjungsari, Selasa (10/1/2017) malam, pukul 22.30 WIB.
Petugas Kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan pelaku pembuang bayi tersebut.
Awal penemuan bayi ditemukan oleh Suryanto, warga setempat yang ingin memeriksakan anaknya di kediaman Endang Pamungkasih, salah seorang bidan setempat.
"Saat turun dari kendaraan, dan hendak menuju rumah bidan Endang, dirinya mendengar suara tangisan bayi yang ternyata ada di depan pintu rumah," ujar Kapolsek Tanjungsari AKP Basuki Triyono, Rabu (11/1/2017) saat melakukan pemeriksaan di tempat penemuan bayi.
Begitu mendengar kabar adanya penemuan bayi perempuan, masyarakat langsung berbondong-bondong melihatnya. Petugas kepolisian langung memeriksa pemilik rumah dan saksi.
Kapolsek Tanjungsari AKP Basuki Triyono mengungkapkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penemuan bayi tersebut.
Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP, pihaknya menyimpulkan adanya unsur kesengajaan saat diketahui lokasi penemuan bayi yang notabene rumah seorang bidan.
( Tribunjogja.com | Fatimah Artayu Fitrazana)