Bantul

Tradisi Jodangan, Wujud Syukur Ala Warga Srunggo Atas Karunia Tuhan

Tradisi Jodangan, Wujud Syukur Ala Warga Srunggo Atas Karunia Tuhan Yang Maha Esa

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Tradisi Jodangan di Dusun Srunggo 1 dan Srunggo 2, Desa Selopamioro, Imogiri Bantul, Minggu (25/8/2019) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Warga Padukuhan Srunggo 1 dan Srunggo II, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri Bantul menggelar tradisi Jodangan di kawasan objek wisata Goa Cerme, pada Minggu (25/8/2019).

Upacara adat itu, merupakan rangkaian dari kegiatan merti dusun yang digelar oleh masyarakat setempat, setiap tahun.

"Makna tradisi ini adalah bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena warga kami telah berhasil, rukun, sehat dan selamat," kata Dukuh Srunggo, Abdul Kamid, ditemui di sela-sela prosesi Jodangan.

Ia menjelaskan, prosesi Jodangan diawali dengan pengumpulan jodang dari segenap rukun tetangga (RT), sambutan dan pelepasan yang dilakukan di pertigaan kampung.

Dukung Tribun Jogja 17an, Luwak White Koffie Ingin Bantu UMKM di Gunungkidul

BBWSO : Tiga Aliran Sungai di Yogyakarta Tercemar

BREAKING NEWS : Mobil Dinas Bupati Tegal Dilempar Bensin, Api Langsung Berkobar dan Bakar Wiper

Jodang dari masing-masing RT yang berisi berkat [nasi rasulan] dan hiasan hasil bumi itu kemudian diarak menuju pelataran objek wisata Goa Cerme.

Tradisi Jodangan di Dusun Srunggo 1 dan Srunggo 2, Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul, Minggu (25/8/2019)
Tradisi Jodangan di Dusun Srunggo 1 dan Srunggo 2, Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul, Minggu (25/8/2019) (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Di Goa Cerme, seluruh Jodang dikumpulkan menjadi satu, termasuk nasi sedekah dari masyarakat.

Dalam prosesi itu warga yang merasa permintaannya telah dikabulkan menyampaikan rasa syukur.

"Misalkan warga yang sakit kemudian telah sembuh, mereka menyampaikan rasa syukur," terangnya.

Rangkaian tradisi Jodangan di Goa Cerme ditutup dengan kenduri, doa keselamatan.

Berkat yang telah terkumpul sebelumnya kemudian dibagikan-bagikan kepada masyarakat dan pengunjung yang datang.

"Tujuan kami, tidak lain untuk meneruskan tradisi leluhur dan bersyukur kepada Tuhan," ucap dia. (Tribunjogja I Ahmad Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved