Kriminal

Sebelum Beraksi Duo Maling Ini Berhitung Pakai Aksara Jawa, Tertangkap karena Langgar Pantangan

dua pencuri spesialis rumah kosong yang telah membobol puluhan rumah di wilayah DIY dan Jawa Tengah

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Rendika Ferri
Kedua tersangka pencurian M Adnan Rifai (27) warga Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta dan Rudianto (39), warga Prambanan, Klaten, mengakui perbuatannya, Jumat (23/8/2019) dalam ungkap kasus di Mapolres Magelang. 

Pengakuan Maling Beraksi Gunakan Hitungan Primbon Jawa, Tertangkap Gara-gara Langgar Pantangan

Kepolisian Resort Magelang berhasil menangkap dua pencuri spesialis rumah kosong yang telah membobol puluhan rumah di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Anehnya, waktu dan tempat operasi mereka tentukan dengan perhitungan penanggalan jawa.
.

.

.

Kedua tersangka pencurian M Adnan Rifai (27) warga Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta dan Rudianto (39), warga Prambanan, Klaten, mengakui perbuatannya, Jumat (23/8/2019) dalam ungkap kasus di Mapolres Magelang.
Kedua tersangka pencurian M Adnan Rifai (27) warga Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta dan Rudianto (39), warga Prambanan, Klaten, mengakui perbuatannya, Jumat (23/8/2019) dalam ungkap kasus di Mapolres Magelang. (Tribun Jogja/Rendika Ferri Kurniawan)

KEDUA pelaku yakni M Adnan Rifai (27) warga Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta dan Rudianto (39), warga Prambanan, Klaten.

Mereka menggunakan hitungan tersebut dengan keyakinan aksi jahat mereka dapat berjalan mulus.

Mereka yang menghitung tanggalan, mereka juga yang menerjang pantangan.

Aksi mereka pun berakhir setelah petugas kepolisian menangkap mereka berdua. Rudianto ditangkap di rumah temannya di Pakis, Magelang dan Adnan di Klaten.

"Kalau hitungannya, saya seharusnya tidak ke arah situ (Magelang),"

"Tidak boleh alias pantangan, tetapi saya terjang saja. Eh akhirnya ketangkap," kata salah satu tersangka, Rudianto, Jumat (23/8/2019) saat ditemui di giat ungkap kasus pencurian di Mapolres Magelang.

Cara menentukan tempat dan waktu beroperasi mereka memang cukup aneh untuk sekelas pencuri.

Mereka menghitungnya dengan hitungan jawa.

Semisal daerah Magelang, mereka hitung dengan aksara Hanacaraka dengan urutan bilangan, penjumlahan dan pembagian.

"Semisal kalau Magelang itu dihitungnya 18+16 =34. Nanti cacahnya dibagi tujuh, terus dibagi lagi jadi tiga,"

"Kalau habis, Magelang dikerjakan. Itungan ini termasuk tanggalan, kalau Jumat Kliwon itu jumat 8, kliwon 8, dijumlah 16. Terus nanti ditentukan cocok tidak hari itu buat beraksi," tutur Rudianto.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved